Jangan lupa vote dan comment readers😊
Sesuai janji aku, kalau ada yang komen untuk part-nya dibuat panjang lebih banyak. Maka aku buat part-nya panjang.
Jadi aku akan selalu Up dengan part yang panjang.
Di part ini, aku akan cuma bahas sedikit kedekatan antara anggota CC. Jadi, ini gak terlalu fokus dengan sekolah.
Jangan lupa di komen, ok!
Happy Reading
Buku buku terlihat berserakan, bahkan tempat tidur yang jauh dari kata rapi. Kondisi ini berada di kamar yang diketahui pemiliknya adalah Alice.
Di kamar asrama CC, Alice terlihat sedang mencari sesuatu.
Tok tok tok
"Masuk!"
Pintu terbuka, dan ternyata adalah asisten pribadi dari Alice.
"Nona, tutor anda telah berada di ruangnya."
"Sebentar lagi saya kesana,"
"Baik nona,"
Pelayan atau asisten itu keluar dari kamar Alice. Alice membuka lemari itu, ia mencari di rak rak dan sampai di laci bawah.
Dahinya berkerut.
"Loh, ini bisa di geser,"
Alice menggeser alas laci bagian bawah. Ada laci lagi. Lalu ia menemukan susuatu. Ia menatapnya dengan kebingungan.
Selembar foto.
Tapi sayangnya foto itu hanya setengah, bisa dikatakan jika itu foto yang sobek dan terbelah. Seseorang di foto itu wajahnya tidak terlihat jelas. Tapi Alice yakin ia adalah seorang cewek. Karena rambut orang di foto itu terlihat sampai pinggang.
"Kenapa fotonya gak utuh? Dia siapa? Apa dia juga anggota CC?" gumamnya.
Tok tok tok
"Nona apakah anda sudah selesai?"
Mendengar suara asistennya memanggil, Alice kembali meletakkan foto itu di tempat ia menemukannya dan menutup kembali lemari itu.
Alice seperti melupakan apa yang ia cari. Alice mengambil buku yang telah ia sediakan di meja belajarnya dan keluar dari kamarnya untuk melanjutkan belajar.
Alice memasuki ruangan dengan nama tutor Zein. Di dalamnya sudah ada Azka teman belajarnya. Tetapi di ruangan itu tidak ada tutornya. Alice duduk di kursi sebelah Azka.
Ia melihat Azka yang sedang menulis di selembar kertas.
"Nih." Azka memberikan selembar kertas ke arah Alice, tanpa melihat ke arah Alice.
"Apa ni?"
"Biodata,"
Alice ingin bertanya dimana tutor mereka, tapi yang terlihat adalah Azka sedang fokus dengan pekerjaannya.
"Mr. Zein lagi bicara dengan bu Naila,"
Seakan bisa membaca pikiran Alice, Azka langsung memberi tahu Alice.
Sedangkan Alice, ia malah menatap Azka.
"Kerjain jangan gue yang dilihatin,"
Alice gugup, lagi dan lagi Azka membuatnya kaget.
"Cita cita itu apa?"
"Ha?"
"Kurang jelas pelafalan gue?"
"Oh, jelas."
Alice bukan tidak mendengar pertanyaan Azka dengan jelas. Hanya saja ia cukup kaget ketika Azka bertanya mengenai cita-cita. Azka bertanya juga tidak melakukan kontak mata dan ia memperlihatkan poker face.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHAMPION CLASS
Teen FictionKisah ini menceritakan tentang anak anak terbaik dari yang terbaik yaitu mereka yang mampu untuk masuk sekolah elit bernama TREE HIGH SCHOOL dan sebuah kelas elit yaitu CHAMPION CLASS. Tree High School adalah sebuah sekolah elit ternama yang sangat...