46- CC: Paladium

21.4K 4.8K 1.1K
                                    

Pertama dan utama marilah Vote terlebih dahulu!!

Tinggalkan komentar!!

Oh iya, untuk vote satu akun bolehnya cuma vote satu aja. Gak boleh spam yaa...

Tapi, karna aku lagi baik, aku buat dua duanya. Cuma yang nomor dua hanya sedikit.

Happy Reading

Agustus, 2019

Hari itu, kelas 9.1 Wistle International School, khusus junior high school. Melakukan pembelajaran renang di indoor kolam renang sekolah.

"Liona, gue ke toilet bentar," ucap Rain.

Liona mengangguk. Sebagian siswa tengah sibuk berlatih dan sebagian lagi, berbicara di tepi kolam renang. Lalu, kedua teman Liona mendekati Liona. Kebetulan guru mereka sedang keluar.

"Lihat dia!"

Liona menoleh ke arah tatapan temannya.

"Dia tidak bisa berenang," kata Liona.

"Yeah, i know."

"Kau gila, dia bisa mati. Dan Rain, kau pikir dia akan suka?"

"C'mon Liona! Rain sedang tidak ada di sini. Nanti kita bisa menolong dia."

Liona diam sesaat.

Ia melirik ke arah kanan dan kiri. Sebuah smirk terlihat jelas di bibirnya. Lalu, ia berjalan ke arah seorang gadis yang berdiri sendiri. Terlihat ragu untuk masuk ke dalam kolam renang. Tanpa di sadari olehnya, Liona menyenggol gadis tersebut.

Hingga gadis itu terpeleset dan masuk ke dalam kolam renang.

Mereka semua tertawa dan tidak berniat menolong. Walaupun gadis itu terlihat meminta tolong dan menggapai tangan ke atas.

Lalu, saat Liona sendiri yang ingin melompat. Karena ia pikir, ini sudah cukup. Seorang cowok terlebih dahulu masuk dan menolong gadis itu.

Ia langsung berenang ke tepi.

Gadis itu terbatuk batuk, air keluar dari mulutnya. Napasnya tidak beraturan. Setelah merasa tenang. Ia berusaha duduk. Menatap dengan sayu cowok yang telah menolongnya.

"Thank you so much,"

"Hm, are you okay?"

"Yeah, I'm okay,"

Cowok itu mengambil blazer miliknya dan menutupi tubuh gadis itu.

"Lebih baik kau mengganti seragam secepatnya!"

Gadis itu mengangguk.

Cowok itu berdiri dan membiarkan tubuh yang basah dengan seragamnya. Walaupun ia masih SMP. Tapi pack perutnya, terlihat jelas.

Saat hendak pergi, ia berhenti. Karena hampir bertabrakan dengan seorang gadis, Rain.

Untuk beberapa saat. Tatapan mata mereka saling bertemu. Terlihat begitu datar.

Dan Rain, ia merasa tidak pernah melihat laki laki ini di kelasnya. Terlihat sangat asing. Tapi, ia seperti pernah melihatnya di tempat lain. Bermanik matakan hazel.

Apa laki laki ini yang selalu memperhatikan dirinya di kantin. Tapi bukankah ia menggunakan kaca mata.

Rain langsung bergidik. Tidak ada gunanya ia memikirkan ini.

Tapi, laki laki di depannya ini, menghentikannya. Dengan menahan pergelangan tangan, Rain.

Rain menurunkan pandangannya. Pada pergelangan tangannya yang di genggam. Lalu, mereka saling menatap kembali

CHAMPION CLASSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang