Pertama dan utama marilah Vote terlebih dahulu part ini.
Jangan lupa untuk Komen setiap paragraph. Oke!
Gak boleh kecewa baca part ini. Author akan berlaku adil untuk adik adik author.
Untuk reader yang belum legal yaitu umurnya belum cukup. Kalau ada adegan kekerasan atau adegan sekiranya itu bisa berdampak buruk bagi kalian. Bisa di percepat aja bacanya ya. Author cuma gak mau cerita ini berdampak negatif untuk kalian.
Love you all
Happy Reading
Sebuah tas bekal di tangan kanannya. Lalu di tangan kirinya, sebuah bucket bunga mawar
Ia menatap, huruf huruf yang terpampang di dinding rumah sakit.
RS. JIWA HARAPAN
Dirinya memilih memasuki lorong, rumah sakit. Melewati orang orang yang berlalu lalang. Hanya mereka yang berseragam putih, melewati lorong tersebut.
Beberapa kali, ia tersenyum kepada perawat dan dokter yang berpapasan dengannya.
Hingga, dirinya berpapasan dengan pria, ia seorang dokter.
"Kamu mau menemuinya?"
Ia mengangguk.
"Mari, saya antar. Hari ini suasana hatinya sedang baik. Dia ada di taman."
"Sendirian?"
"Iya, seperti biasa. Tempat khusus untuknya. Mari!"
Ia mengikuti langkah dokter tersebut.
Hingga, dokter itu berhenti di sebuah pintu besi. Dokter mengeluarkan sebuah kunci, sepertinya membuka pintu tersebut.
Dirinya dan dokter itu masuk melewati pintu. Pintu yang ternyata hanya sebagai pembatas. Mereka tidak masuk ke dalam sebuah ruangan. Hanya ada sebuah taman yang cukup luas. Kolam ikan berukuran 3 x 2 meter, bangku putih panjang di taman dengan rumput hijau sebagai alas.
"Apa perlu saya temani?"
"Tidak perlu." Tatapannya, teralihkan pada seorang gadis menggunakan baju biru. Menandakan, ia seorang pasien. "Saya hanya ingin berdua dengan dia."
Dokter itu mengangguk. Ia segera pergi.
Langkahnya mendekati gadis dengan rambut hitam panjang yang terlihat di kepang satu.
Gadis itu, terlihat sedang menulis. Coretan angka angka di sebuah buku.
Ia menarik napasnya dalam dalam. Menghembuskannya perlahan. Ada yang hancur di dalam dirinya. Tapi, ia sendiri tidak tahu cara mengobatinya.
Ia mencoba tetap tersenyum.
"Kak Lista, ini Liberty."
Iya, dia Liberty. Gadis di depannya ini adalah Chalista Syam. Panggil saja Lista. Anak pertama dari pasangan Nicholas Syam dan Lidia Marsya.
Lista, kakaknya yang berjarak 4 tahun darinya. Kakak yang sangat Liberty sayangi.
Kini ia ada di dekat kakaknya. Walau hanya untuk sementara.
Lista perlahan menoleh. Wajah pucat dan bibir yang juga terlihat pucat. Matanya yang sayu. Tubuh yang terlihat sangat kurus. Kantung mata yang terlihat.
Membuat Liberty tersenyum getir.
Lista hanya tersenyum tipis padanya. Tapi, dari matanya terlihat tatapan kosong padanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHAMPION CLASS
Ficção AdolescenteKisah ini menceritakan tentang anak anak terbaik dari yang terbaik yaitu mereka yang mampu untuk masuk sekolah elit bernama TREE HIGH SCHOOL dan sebuah kelas elit yaitu CHAMPION CLASS. Tree High School adalah sebuah sekolah elit ternama yang sangat...