Kisah ini menceritakan tentang anak anak terbaik dari yang terbaik yaitu mereka yang mampu untuk masuk sekolah elit bernama TREE HIGH SCHOOL dan sebuah kelas elit yaitu CHAMPION CLASS.
Tree High School adalah sebuah sekolah elit ternama yang sangat...
"Baiklah saya akan menjelaskannya kepada kalian hari ini,"
Semua siswa fokus pada kepala sekolah tersebut. Lalu layar tersebut menampilkan sebuah tabel dengan judul.
Penilaian
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tahun ini kami bagi dengan empat penilaian, yang pertama pada tabel baris pertama yaitu tes tulis dengan poin tertinggi yaitu 600 poin, jika kalian bisa menjawab semua soal dengan benar,"
"Point kedua dokumen, yang dinilai disini adalah sertifikat dan piagam yang kalian berikan, seperti yang kalian ketahui jika tahun ini kami hanya menerima sertifikat dan piagam yang di dapatkan 1 tahun terakhir. Tentunya ini punya alasan, jika kalian memang siswa yang disiplin dan cerdas maka kalian pasti bisa manage waktu kalian dengan baik dan tetap berprestasi, walaupun kalian harus mempersiapkan kelulusan,"
"Penilaian untuk sertifikat dan piagam tentu berbeda dengan setiap tingkatan dan untuk sertifikat kami hanya menerima tingkat Internasional dan Nasional. Jika kalian mengirim tingkat dibawah itu maka sertifikat kalian tidak akan diberi penilaian. Untuk piagam, kami hanya menerima tingkat antar daerah, Nasional dan Internasional, kami hanya akan memberi poin jika dalam piagam kalian memasuki 3 besar. Untuk penilaian bagian kedua kami tidak bisa memberitahu tentang point setiap tingkat, tetapi jika memenuhi semua persyaratan. Bagian kedua ada 200 poin,"
"Penilaian ketiga yaitu, Talenta atau bakat. Sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, THS ingin setiap siswa tidak hanya bisa di bidang akademik saja tetapi juga di bidang non-akademik,"
"Saya juga sudah melihat bakat yang kalian kirimkan melalui video, ada bernyanyi, musik, acting, sport, bahkan ada yang vlog, menghitung dengan cepat, bakat tentang make-up, memasak, melukis dan masih banyak lagi. Yang paling saya ingat adalah sebuah permainan musik menggunakan saxophone tetapi menggunakan baju tidur dan kelihatan seperti orang yang baru bangun tidur, terlihat sangat kusut,"
Seketika hampir semua siswa baru yang berada di auditorium tertawa.
"Mati gue gimana kalau itu adalah gue," batin Rain yang ia berada di bagian tengah mulai menundukkan kepalanya, berharap si kepala sekolah tidak melihatnya.
Setelah suara tawa mereda, Leonard melanjutkan ceramahnya kembali, ia memang tidak ingin melarang siswa siswa tersebut untuk tertawa.
"Tentunya kami juga menilai kerapian penampilan dari video yang kalian kirimkan, Kami tidak membatasi pengiriman video yang kalian berikan. Kalian boleh mengirim lebih dari satu video, tapi tampaknya kebanyakan mengirimkan hanya satu dan untuk dua video bisa dihitung pengirimnya,"
