VOTE DAN KOMEN WOI!!!!!!
Halo, kita bertemu kembali bestie!
Gimana kabarnya semua?
Terima kasih untuk 500K reads-nya.
Welcome to epilog.
Sebenarnya aku bingung sih, ini epilog apa bukan.
Tapi, baca aja deh.
Epilog ini, hanya akan lebih fokus pada satu pertanyaan.
Jadi, jangan marah yaa setelah baca.
Happy Reading
Puncak, tempat yang setiap tahunnya wajib anggota CC datangi. Villa khusus anggota CC itu, sangat menyenangkan.
Udaranya, suasananya, semua bisa menghilangkan stress. Melupakan sejenak tentang angka.
10 anggota CC inti kelas 12 menikmatinya.
Remaja perempuan itu, menatap teman temannya yang sedang bermain permainan monopoli itu.
Tatapannya hanya datar. Lalu, mulai melangkah ke arah lantai dua.
"Sunniva, lo mau ke mana?" tanya salah satu anggota cewek.
Sunniva, langkahnya terhenti di anak tangga kedua. Ia menoleh.
"Gue gak enak badan. Mau istirahat."
Temannya mengangguk. Ia kembali melanjutkan langkahnya.
Walaupun ia anak beasiswa, tidak ada perundungan yang ia terima. Hidupnya di sekolah baik baik saja. Semua temannya, juga peduli padanya.
Sunniva, gadis berambut panjang itu memegang telinganya. Melepaskan ITE, alat bantu pendengar di sebelah telinga kanannya. Meletakkannya di atas meja. Ketika sudah berada di kamarnya.
Kini, sunyi. Tanpa suara apa pun. Sunniva membuka tas kecil miliknya. Merogohnya. Terlihat ragu dan tatapannya sayu. Dan, sebuah amplop coklat ia keluarkan.
Cukup lama ia menatap amplop tersebut.
Membuatnya, mengingat sebuah kalimat yang ia dengar dua hari yang lalu dari bu Naila. Secara tiba tiba.
"Maafkan saya Sunniva. Kamu terpaksa harus dikeluarkan dari Tree. Karena kesalahan yang kamu perbuat, sangatlah fatal dan tidak bisa ditolerir."
Bersamaan dengan itu. Sunniva terduduk di kasurnya. Meremas kuat amplop tersebut. Seolah menyalurkan emosinya yang selama ini ia tahan.
Tatapan sayu mata cantiknya. Menatap ke arah bawah. Tangannya, mulai naik ke atas perut ratanya yang dibaluti baju kaos putih pendek lengan.
"Ini tahun terakhirku di Tree dan CC. Kenapa kamu harus ada di saat sekarang ini? Masa depanku hancur."
Ia tak tahu harus berbuat apa. Ada makhluk kecil hidup yang tengah mengisi perutnya saat ini. Pada usianya yang ke 16 tahun.
Ya, ia murid termuda di angkatannya. Ia akan lulus di usia 16 tahun.
"Sunniva!"
Sunniva terkejut. Saat ada yang memegang bahunya. Ia langsung berdiri dan menyembunyikan kertas itu di belakang tubuhnya.
"Scorpio?" Laki-laki tinggi dengan badan tegap itu masuk tanpa memberi aba-aba.
"Kamu nyembunyiin apa di belakang, Niva?"
Sunniva tak dapat mendengar jelas. Hanya samar-samar. Jadi, ia pasang kembali ITE itu.
Lalu, kembali menatap Scorpio.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHAMPION CLASS
TeenfikceKisah ini menceritakan tentang anak anak terbaik dari yang terbaik yaitu mereka yang mampu untuk masuk sekolah elit bernama TREE HIGH SCHOOL dan sebuah kelas elit yaitu CHAMPION CLASS. Tree High School adalah sebuah sekolah elit ternama yang sangat...