Pertama dan utama marilah VOTE terlebih dahulu part ini.
Tinggalkan komentar loh, yang banyak yaa teman teman.
Agak sad, karna part sebelumnya vote-nya gak sebanyak beberapa part akhir sebelum itu. Tapi gak papa, mungkin emang ada reader yang vote jika dia suka sama part itu.
Semoga part ini bisa suka.
Warning!!
Part ini panjang banget, jadi slow aja bacanya.
Happy Reading
Jam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Sesi tanya jawab untuk Naufal dan Melody telah berakhir.
Sekarang, mereka berada di akhir acara. Di tengah aula, beberapa pasangan tengah berdansa.
Setiap anggota CC juga berbeda beda posisi. Ada yang di lantai satu dan ada yang di lantai dua.
Hanya Bulan, anggota CC yang telah pulang ke asrama. Ia tidak tahan dengan tatapan teman teman sekelasnya dan beberapa anak THS lainnya.
Melody juga sedang berbicara dengan beberapa tamu di acara ini. Terlihat begitu tenang. Hanya Raja yang masih mengikuti acara. Melinda sudah pulang sedari tadi.
Sunny, ia berada di lantai dua. Di lantai ini, hanya ada meja untuk meletakkan makanan dan minuman. Tidak ada kursi. Sebenarnya kaki Sunny cukup lelah hari ini.
Bagaimana tidak, ia sudah berada disini, sejak beberapa jam yang lalu. Berbincang hal hal yang seharusnya tidak ia bicarakan, dengan beberapa orang orang penting ini. Sambil berdiri dan sedari tadi ia belum duduk.
Sunny tahu, ketika berdiri otot kaki akan menampung beban tubuh menjadi dua kali lipat.
Oh Tuhan, Sunny butuh istirahat sejenak. Tapi bagaimana jika sang ayah melihatnya dan menyangka ia bermalas malasan.
"Duduk!"
Sunny langsung menoleh.
Apa laki laki di sampingnya ini sedang memberikan perintah?
Galvin, cowok ini membawa kursi. Tidak tahu dapat dari mana. Mungkin ia membawanya dari lantai satu ke lantai dua.
Galvin mendengus, ketika Sunny hanya diam. Bergantian menatap kursi yang susah payah dia bawa dari lantai satu ke lantai dua.
Galvin tidak memiliki pilihan lain. Ia langsung berdiri di belakang Sunny. Menekan pundak Sunny. Hingga Sunny terduduk di kursi.
Sunny cukup kaget. Matanya membulat. Sikap anggunnya seketika lenyap.
Sebelum semua orang menyadari, ia berdehem. Kembali pada ekspresi awalnya.
Ingin berdiri kembali. Tapi Galvin menahan pundaknya.
"Duduk! Jangan ngebantah!"
Suara Galvin yang terdengar dingin dan tajam. Membuat Sunny mengangguk. Pertama kalinya, Sunny menuruti perintah seseorang selain Fernandoz.
Aura Galvin seakan tidak bisa di bantah hari ini.
Sunny merasa, Galvin tidak menahan pundaknya lagi. Tapi cowok itu, tidak kunjung muncul di hadapannya.
Tapi, tiba tiba segelas minuman bening ada ada di hadapannya. Sunny mendongak. Galvin yang memberinya.
"Minum air putih, jangan yang lain. Gak sehat."
KAMU SEDANG MEMBACA
CHAMPION CLASS
Teen FictionKisah ini menceritakan tentang anak anak terbaik dari yang terbaik yaitu mereka yang mampu untuk masuk sekolah elit bernama TREE HIGH SCHOOL dan sebuah kelas elit yaitu CHAMPION CLASS. Tree High School adalah sebuah sekolah elit ternama yang sangat...