6

21.1K 1.8K 162
                                    

HAIII selamat datang kembalii di cerita AGRIO!

YUHU UPDATE MALAM!

Yuk pastiin kalian udah vote sebelum membaca cerita ini!

Selamat membaca, enjoy!

🎈🎈🎈

"Malam minggu gak pergi lo?"

Agrio menoleh pada Agria yang berjongkok di sebelahnya. Saat ini Agrio sedang mencuci mobil kesayangannya. Sebenarnya bisa saja ia meminta tolong pada pekerja di rumahnya. Namun, demi mengisi waktu luangnya Agrio memilih melakukan ini sendiri.

Agria, gadis itu baru datang siang tadi. Katanya ia mau di sini selama weekend.

"Pergi,"

Agria tersenyum semangat. "Oh ya sama siapa?"

"Temen,"

"Cewek?"

"Cowok," Agria mendengus mendengarnya.

Ia menatap Agrio yang sedang membereskan sisa pekerjaannya.

"Lo sendiri? Gak pergi?" tanya balik Agrio tanpa menatap kembarannya.

Agria menggeleng. "Cowok gue lagi gak bisa,"

"Cowok?" tanya Agrio bingung.

Agria tertawa. "Lo belom tau? Gue jadian sama Kak Langit,"

Agrio mengerutkan keningnya serasa pernah mendengar nama lelaki itu.

"Ketua CASTOR?"

Agria mengangguk dengan semangat. Agrio menatap kembarannya.

"Sejak kapan lo deket sama dia?"

Agria menatap atas sambil berpikir. "Dua minggu? Iya dua minggu kayaknya,"

Agrio menatap Agria aneh. Agria balas menatap Agrio. Kembarannya itu sudah menyelesaikan pekerjaannya.

"Padahal gue mau ngajak lo pergi," ucap Agria.

"Ikut sana sama Mami," ucap Agrio.

"Emang Mami mau ke mana?"

"Bandung, nyusul Papi,"

Agria mengerutkan keningnya. "Sendiri?"

"Sama Akarez," balas Agrio.

Agria mengangguk mengerti. "Oke gue ikut Mami,"

Agria berjalan memasuki rumah mereka. Sebelum melewati pintu, Agria membalikkan badannya ketika Agrio memanggil namanya.

"Ya," panggil Agrio membuat Agria berbalik menatap lelaki itu.

"Kalau lo disakitin, bilang sama gue,"

🎈🎈🎈

Agrio berjalan memasuki Bar tempat ia janjian dengan teman-temannya. Ia menghela napas melihat suasana yang tidak asing meskipun sudah sangat lama ia tidak menginjakkan kakinya di tempat seperti ini.

"Nah akhirnya yang ditunggu dateng! Duduk Gri,"

Agrio mengangguk dan duduk di samping Fawwaz. Ia menatap ke arah sekitar. Pandangannya terhenti saat mendapati gadis yang familiar sedang meminum minuman pada gelas kaca.

"Si Karem lagi ke ruangannya. Bentar lagi doi ke sini," ucap Kunto membuat Agrio mengalihkan pandangannya ke lelaki itu lalu mengangguk.

"Minum Gri?" tawar Gavriel.

Agrio menggeleng. "Gue nyetir,"

"Lo bawa mobil?" tanya Awan. Agrio mengangguk.

"Gue kira lo emang ga bisa bawa mobil makanya pake sepeda ke sekolah,"

AGRIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang