HAIIII SELAMAT DATANG LAGI DI CERITA AGRIO!!
YUKK pastiin kalian udah vote sebelum membaca cerita ini!
Selamat membaca, enjoy!
🎈🎈🎈
Havana mengikuti langkah Agrio yang memasuki rumah mewah lelaki itu. Keduanya tampak seperti sehabis kecebur got. Havana menatap punggung Agrio yang berjalan di hadapannya. Ia tersenyum kecil melihat kemeja putih milik Agrio yang basah sehingga mencetak dengan jelas kulit punggung lelaki itu.
Buru-buru Havana menggelengkan kepalanya. Mengusir pemikiran kotor dalam otaknya. Havana menyatukan tangannya. Kedinginan.
"Lo aman. Selama sama gue, gue pastiin lo aman,"
Havana terkekeh pelan mengingat kalimat yang Agrio ucapkan tadi. Ia tersenyum kecil. Tiba-tiba pipinya menghangat. Buru-buru ia gelengkan lagi kepalanya.
Apa-apaan otaknya dari tadi?!
"Buset lo habis ngapain?!"
Havana yang tertutup oleh tubuh Agrio tampak sedikit berjinjit untuk melihat siapa yang ada di hadapan lelaki itu. Matanya membulat melihat Agria yang berada di depan Agrio.
"Lo habis ngapain sih?! Main di empang?"
Havana mendengar Agrio berdecak. Havana langsung tersenyum canggung saat tiba-tiba Agrio bergeser. Membuat dirinya terlihat oleh Agria.
"Loh Havana?"
Agrio mengerutkan keningnya melihat Agria yang mengenali Havana.
"Lo kenal?"
Agria mendecak. "Lo apain temen gue Agrio?!"
Agrio mendengus. Ia melirik pada Havana yang masih tersenyum canggung.
"Pinjemin dia baju Ya,"
Agrio beralih menatap Havana. "Lo mandi sana di kamar Agria!"
Havana mendengus. Tapi ia tak punya pilihan selain mengangguk apalagi setelah tangannya kemudian ditarik oleh Agria menuju kamar gadis itu.
Dalam perjalanan menuju kamar Agria, lagi dan lagi Havana terpana melihat betapa besar, luas, dan mewahnya rumah keluarga Agrio.
Saat matanya melewati ruang keluarga. Ia sempat melirik sedikit pada foto keluarga Agrio. Ia tersenyum kecil melihat kelengkapan keluarga itu.
Gila, cakep semua sekeluarga!
Havana kemudian kembali berjalan bersama Agria menuju kamar gadis itu. Havana lagi dan lagi terpesona dengan kamar Agria.
Ia menghela napasnya. Padahal keluarganya termasuk kaya raya tetapi kenapa Havana seperti norak sekali saat melihat rumah milik keluarga Surendra?
"Nih bajunya. Itu kamar mandinya,"
Havana membalikkan badannya dan menerima baju dari Agria. Ia mengikuti arah tunjuk Agria pada ruangan yang ia yakini sebagai kamar mandi.
"Maaf ya Ya, gue ngerepotin lo lagi,"
Agria tergelak. Ia mengangguk mendengarnya. "Gue masukin ke list," candanya.
Havana ikut tertawa pelan lalu berjalan masuk ke kamar mandi gadis itu dan melanjutkan ritual mandinya.
🎈🎈🎈
Agrio keluar kamar mandi dengan handuk kecil di tangannya. Ia berjalan menuju kasur. Matanya menatap jam dinding di kamarnya.
Pukul 12 malam.
Agrio menghela napasnya. Ia menaruh handuknya dan berjalan menuju kamar Agria.
![](https://img.wattpad.com/cover/250328546-288-k239978.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AGRIO
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Agrio, keturunan ke empat Surendra yang memiliki sifat yang berbeda dengan Papi, Opa, maupun pendahulu Surendra sebelumnya. Kalau dulu Opa dan Papinya adalah pemimpin geng yang brandal, kali ini Agrio ialah lelaki yang...