8

20K 1.7K 137
                                    

HAIII SELAMAT DATANG LAGI DI AGRIO!

UPDATEAN TERAKHIR HARI INI, besok lagi ya gais😚

YUK pastiin kalian sudah vote sebelum membaca cerita ini!

Selamat membaca, enjoy!

🎈🎈🎈

Agrio menggeram marah setelah mendapat panggilan suara dari Agria yang sedang menangis. Agrio mengepalkan tangannya. Ia berdiri membuat keempat temannya menoleh pada lelaki itu. Sepulang sekolah mereka berjanji untuk makan bersama di salah satu restoran dekat sekolahan.

"Mau kemana Gri? Makanan lo belom habis," ucap Gavriel.

Agrio menoleh. Tangannya sudah mengepal. Ia beralih menatap Awan.

"Wan gue minjem mobil lo dulu,"

"Eh?"

Meskipun bingung, Awan tetap merogoh sakunya mengambil kunci mobilnya.

"Lo mau kemana sih? Kok emosi gini?" tanya Fawwaz

"Gue mau ke sekolahan kembaran gue,"

"Ngapain?" tanya Awan setelah memberikan kuncinya.

"WOI GRI MAU NGAPAIN?" teriakan Awan tak diindahkan oleh Agrio yang sudah berlari menuju mobil milik Awan.

Dengan cepat ia mengendarakan mobilnya menuju sekolah kembarannya yang berjarak lumayan jauh. Untung saja sore ini jalanan belum macet.

Dua puluh menit kemudian Agrio sampai di sekolah kembarannya. Ia dengan cepat langsung turun dari mobil Awan dan berlari mencari kembarannya. Ia berhenti saat mendapati Agria yang sedang menunduk dan sudah bisa dipastikan kembarannya itu sedang menangis.

Langsung saja Agrio berlari menghampiri Agria. Ia menepuk pundak Agria membuat gadis itu mendongak dan memeluknya. Agria kembali menangis.

"Gue diselingkuhin. Katanya badan gue gak semontok selingkuhannya,"

Agrio mengepalkan tangannya. "Sialan,"

Agrio langsung melepaskan pelukannya. "Tunggu di sini," pintanya pada Agria.

"AGRIO!"

Dengan cepat Agrio berlari menyebrangi sekolahan Agria menuju warung kecil di seberangnya yang ia ketahui sebagai tempat perkumpulan geng turunan Opa serta Papinya.

"MANA YANG NAMANYA LANGIT?!"

Seluruh lelaki yang ada di sana menatap heran pada Agrio yang mengenakan seragam berbeda dengan mereka.

"MANA LANGIT?! SINI MAJU KETEMU GUE!"

Tak lama seseorang lelaki datang keluar di susul dua orang temannya. Lelaki itu menatap bingung pada Agrio yang memakai seragam berbeda.

"Ini ada apaan sih?" tanya lelaki yang Agrio yakini merupakan Langit.

"Lo langit?" tanya Agrio lalu maju mendekati lelaki itu.

Lelaki itu mengangguk. Langsung saja Agrio mengindahkan satu pukulan kencang dan satu tendangan keras untuk lelaki itu hingga terjatuh.

Seluruh laki-laki yang berada di sana langsung siaga berdiri. Agrio maju menarik kerah Langit dan menonjoknya kembali membuat lelaki itu kembali jatuh.

Dua orang yang berdiri di belakang Langit maju dan membalas pukulan pada Agrio membuat Agrio meringis.

"Gue gak ada urusan sama lo semua! Urusan gue cuma sama si bajingan ini!"

Agrio kembali mencengkram kemeja Langit. Namun dengan cepat Langit membalas tonjokkan Agrio. Tepat mengenai hidung Agrio.

"Apaansih masalah lo?! Lo bahkan bukan murid sekolah ini! Nyari ribut lo sama CASTOR?!"

AGRIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang