Di taman~
"Ju, liat semuanya baik-baik aja kan?" Ucap yujin dengan nada sedikit pamer.
"Iyaa, yujinnnn, makasih yaa." Kata minju sambil mencubit pipi yujin gemas.
"Gimana kalau besok kita adain makan siang team?" Tanya yujin.
"Hmm, boleh, ide bagus, tetapi apakah team omega juga ikut?" Tanya minju sedikit bimbang.
"Tentu dong, emangnya kenapa ju?" Tanya yujin.
"Hmm, gapapa." Jawab minju malas.
"Heyy, kenapa, sini cerita sama aku."
"Kamu tau gak sih kalau kamu itu baik banget sama wonyoung?" Tanya minju dengan nada sedikit tinggi.
"Ohhh hahahaha, jadi kamu cemburu ya ju." Tawa yujin
"Nga kok, siapa bilang." Jawab minju dengan pipi merahnya.
"Sini deh, liat aku." Kata yujin sambil mendekatkan wajahnya ke wajah minju.
Minju bergerak sedikit mundur karena perlakuan yujin yang tiba-tiba itu.
"Aku ini milik kim minju seorang." Kata yujin menatap minju dalam-dalam sebelum menciumnya.
Kali ini, ciuman mereka lebih panas dari yang kemarin 🙈. Mungkin karena baru saja menyelesaikan misi. Mereka saling melumat bibir masing" kira-kira satu menit lamanya sebelum keduanya sama-sama kehabisan nafas.
"Haaaaa" yujin menarik nafas dalam-dalam setelah ciumannya dengan minju itu. Begitu juga dengan minju.
"Y-yujin-aaa" panggil minju.
"Hmm? Kenapa ju?" Tanya yujin.
"A-aku hanya sedikit malu." Jawab minju yang pipinya sudah merah seperti tomat.
"Ngapain malu ju, hahaha, kedepannya kita bakalan sering kayak gini, jadi kamu harus persiapkan diri, oke?" Tanya yujin dengan nada sedikit menggoda walaupun jantung yujin sendiri seperti habis marathon 100 km.
"Ah yujin" jawab minju malu-malu.
"Hahaha, sudah sudah. Btw, besok setelah makan siang team, kita akan pulang menjenguk appa dan eomma." Ucap yujin.
"Oke yujin, aku sudah sangat rindu dengan appa dan eomma." Jawab minju.
"Sekarang ayo kita kembali ke kamar." Pinta yujin sembari menarik tangan minju.
Seseorang yang sejak tadi bersembunyi di balik pohon taman itu mendengar dan menyaksikan semua kegiatan yujin dan minju.
Di Han River~
"K-kamu lapar gak?" Tanya yena kepada yuri.
"I-iya sedikit, yena." Ucap yuri bimbang.
"Mau makan apa?" Tanya yena lagi.
"Hmm, ramyeon aja kali ya, disini cocoknya makan ramyeon." Jawab yuri.
"Oke, tunggu disini sebentar ya." Ucap yena lekas beranjak dari tempatnya duduk dan pergi ke convenience store di dekat sana.
Beberapa saat kemudian, yena kembali dengan dua cup ramyeon, dua kaleng beer, dan dua sosis di kedua tangannya.
"Nih, yur, ayok makan."
"Wahh kamu beli banyak banget yen." Ucap yuri dengan mata berbinar.
Sepuluh menit kemudian, dua cup ramyeon dan dua bungkus sosis telah dihabisi oleh yena dan yuri. Mereka lagi memegang bir sambil berbincang ringan.
"Yen, besok sore aku mau balik ke Busan jenguk orang tua aku, kamu mau ikut gak?" Tanya yuri bimbang.
"TENTU." Jawab yena dengan nada sedikit berteriak. Untungnya sudah malam, sehingga mereka tidak perlu menahan malu.
"Kamu sendiri tidak pulang, yen?" Tanya yuri penasaran.
"Ahhh, aku tidak memiliki siapa-siapa untuk dijenguk yur, hahaha, kedua orang tuaku tinggal di Amerika sekarang dan mereka bahkan tidak tau aku menjadi seorang agen." Ucap yena sedikit pahit.
"Oh begitu ya yen, maaf telah membuatmu sedih." Ucap yuri sedikit menyesal.
"Tidak apa-apa, aku memang selalu menginginkan seorang teman cerita." Jawab yena tersenyum.
"Aku mau menjadi orang itu, yen". Ucap yuri dengan mata berbinar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shoot! - Jinjoo (End)
Fiksi PenggemarYujin dan minju adalah dua sahabat dari kecil. Orang tua mereka sama-sama meninggal dalam kecelakaan mobil yang sampai sekarang tidak diketahui penyebabnya. Kedua orang tua mereka dulunya bekerja untuk Agent X. Sehingga setelah kedua orang tua merek...