Chapter 63 (End)

892 30 15
                                    

Satu bulan setelah misi itu di Daejeon sekarang...

Musim gugur telah tiba. Daun-daun berserakan di tanah. Matahari bersinar tidak begitu terik. Angin serasa sepoi-sepoi. Suasana menuju sore hari.

Minju berjalan sendirian menuju suatu tempat sambil membawa sebuket bunga di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Minju berjalan sendirian menuju suatu tempat sambil membawa sebuket bunga di tangannya. Setelah beberapa saat berjalan, ia sampai di depan makam bertuliskan "An Yujin".

Ia membersihkan daun-daun kotor di makam itu dan meletakkan bunga yang ia bawa tadi. Ia pun lalu duduk di samping makam itu. Ini adalah pertama kalinya minju mengunjungi makam yujin setelah misi itu, karena ia masih belum sanggup.

"Yujin-aa, maafkan aku baru datang sekarang setelah mengumpulkan keberanianku. Bagaimana kabarmu? Apa kamu sudah bertemu dengan appa dan eomma? Sudah sebulan sejak kepergianmu. Aku merasa kesepian di sini. Aku berharap kamu tidak kesepian di sana. Aku makan dengan baik, jadi jangan khawatir. Yujin-aa, kamu selalu menjadi satu-satunya tempat aku berlindung, satu-satunya tempat aku merasa tenang dan bahagia. Kamu tahu, ketika kamu pergi, duniaku serasa runtuh dan hancur. Selama 1 bulan ini, aku menyiapkan hatiku untuk menemuimu. Bahkan suara ledakan itu masih terngiang-ngiang di telingaku. Tetapi, ketika melangkahkan kaki ke sini, hati dan langkahku masih terasa begitu berat." Ucap minju panjang lebar sambil menyeka air matanya yang terus bercucuran jatuh.

"Kamu memintaku bahagia, yujin. Tapi bagaimana aku bisa setelah kepergianmu? Aku bahkan tidak sempat mengucapkan salam perpisahan denganmu. Maafkan aku yujin-aa. Aku akan berusaha bahagia di sini. Jadi, kamu juga harus bahagia di sana ya? Aku akan berusaha kuat apapun yang terjadi. Terimakasih telah memberikan kenangan yang tak akan aku lupakan seumur hidupku, yujin-aa. A...aku men...cin...tai...mu..." Ucap minju yang tangisnya sudah pecah itu.

"Aku akan sering datang menjengukmu nanti yujin-aa. Ingatlah bahwa aku merindukanmu setiap saat. Berbahagialah di sana."

Setelah selesai menyampaikan hatinya pada yujin, minju pun bangkit dan menjenguk makam kedua orang tuanya dan orang tua yujin sebentar. Tak lupa ia membersihkan makamnya dan menaruh bunga baru di sana.

Ia pun lalu menghampiri kursi didekat sana untuk menenangkan diri dan menyeka air matanya. Ia mampu merasakan angin berhembus ke arahnya. Suasana di sana sepi dan tidak ada orang. Matahari tampak siap untuk tenggelam digantikan bulan.

You who used to wipe my tears off, you who used to make me smile, you who used to sit here with me, you who used to be by my side, you who used to watch the sunset with me, you are now gone. But, all of the memories we made together will always stay in my heart. Not my mind, cause my memories could fade away, but this heart will always remember the way you made me feel. Days will pass and turn into years, but I will always remember with silent tears. Thank you and goodbye.








































 Thank you and goodbye

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





































































--------------The End---------------

Shoot! - Jinjoo (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang