Chapter 22

355 36 0
                                    

Sementara itu di Busan dua hari yang lalu, liburan yenyul hari pertama~

Jadi, nanti cerita liburan yenyul, chaekura sama hyewony itu waktu terjadinya barengan sama cerita liburan jinjoo yang ada di part sebelumnya ya. Jangan pusing ya readers kesayangan author 🥰🥰🥰🥰

Setelah mengendarai mobil lebih kurang 4.5 jam, akhirnya yena dan yuri sampai di Busan pukul 20.00. Di sepanjang perjalanan, mereka ngobrol santai sambil yuri sesekali menyuapi yena snack. Kapan mereka official? Kita tunggu saja ya readers 🙈🙈

Yena dan yuri pun langsung menuju rumah orang tua yuri. Orang tua yuri sudah menunggu sedari tadi.

"Appaaaaa, eommaaa, yuri pulanggg!" Teriak yuri sambil berlari.

"Ohhhh, yuri-yaaa putriku, kamu sudah sampai, ayo masuk, perjalanannya pasti melelahkan." Ucap appa yuri sambil memeluk putrinya.

"Appa, ini teman yang yuri bicarakan kemarin, yena-yaa kemarilah." Teriak yuri sedikit memanggil yena yang sedang membawa barang bawaan mereka masuk.

"Halo tuan jo, perkenalkan nama saya choi yena, teman yuri." Ucap yena sambil menjulurkan tangannya.

"Halo, saya appa yuri, salam kenal." Balas sang ayah sambil menjabat tangan yena.

"Yeobo-yaa, yuri-yaa ayo bawa temanmu masuk makan."

Di ruang makan~

"Apakah masakan tante cocok dengan seleramu, yena-ssi?" Tanya eomma yuri.

"Ahh, ini enak sekali tante, saya sudah tidak lama makan makanan rumah." Jawab yena dengan mulut penuh.

"Makanlah yang banyak, yena-ssi." Ucap eomma yuri sambil menaruh daging di piring yena.

"Oh ya tante, tidak usah memanggil saya begitu formal, panggil saja yena sudah cukup."

Yuri yang melihat yena makan dengan lahap merasa bahwa yena sangat imut.

Setelah selesai makan~

"Yena-yaa, tante sudah menyiapkan kamar untukmu, mari ikut tante." Ucap eomma yuri.

"Oh ya tante, mohon tunjukkan jalannya." Ucap yena sopan.

"Di sini yen." Ucap eomma yuri sambil membukakan pintu kamar tamu untuk yena.

"Terima kasih tante atas kamarnya." Balas yena sambil menundukkan kepalanya.

"Di dalam ada kamar mandi, jadi tidak perlu ke luar ya, yen." Jelas eomma yuri.

"Baik tante, terima kasih. Selamat malam dan selamat beristirahat." Tunduk yena sopan.

"Selamat malam, selamat beristirahat, yen!" Teriak yuri dari dapur yang sedang mencuci piring.

"Selamat malam juga yur!" Ucap yena malu-malu dengan pipi merahnya.

Di kamar yena~

"Aishh kenapa aku blushing seperti ini!" Monolog yena.

Aku perlu mandi terlebih dahulu untuk menjernihkan pikiranku. Batin yena.

Lalu yena pun mengambil handuk dan pakaiannya ke dalam kamar mandi. Sementara di luar yuri dan kedua orang tuanya sedang berbincang-bincang.

"Jadi yur, sudah official?" Tanya appa yuri.

"Hah, apanya appa?" Jawab yuri polos.

"Kamu dengan cowo bebek itu, sudah official?" Kali ini eomma yuri yang berbicara.

"Aish, aku dengannya tidak ada hubungan apa-apa, appa eomma." Jawab yuri sedikit malu-malu.

"Ah masasih, coba kemarilah sebentar." Panggil ayah yuri.

"Hmm, ada apa appa?" Tanya yuri mendekat.

Appa yuri memegang pipi yuri dan terasa panas.

"Nahh, kenapa pipimu sangat panas? Biasanya kalau kamu seperti ini, berarti kamu sedang malu-malu."

"Ahh, ini karena cuacanya panas saja, appa." Jawab yuri berbohong.

"Tapi appa dan eomma merasa dingin tuh." Ucap appa yuri mengejek lagi.

"Itu karena appa dan eomma sudah tua makanya merasa dingin. Sudahlah, appa dan eomma cepatlah tidur dan minum sesuatu yang hangat. Yuri sudah lelah dan mau beristirahat." Ucap yuri sedikit ngambek sambil naik ke lantai atas membawa barangnya.

"Yur, tidak mau dibantu yena? Hahahah." Tawa appa dan eomma mengejek yuri lagi.

"Aishhhh!" Gumam yuri kesal.

Shoot! - Jinjoo (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang