Chapter 62

434 30 0
                                    

Ayok siapkan hati dulu 🤗















































































Sayangnya...

DUARRR!!!

Suara bom meledak mengagetkan mereka semua. Untungnya radius meledak bomnya hanya di ruangan itu sehingga mereka yang sudah sampai di atas tidak terluka.

"YUJIN!!! AN YUJIN!!!" Teriak minju sekuat tenaganya.

Chaeyeon dan yena terjatuh lemas setelah mendengar suara ledakan itu.

"Yu...yujin-aa..." Panggil yena.

"Kapten doggy, tolong merespon." Teriak chaeyeon berharap.

Tidak ada suara apapun yang terdengar. Hanya keheningan yang menguasai situasi.

"Chae....." Panggil yena lemas.

"Aku akan mengecek ke bawah." Balas chaeyeon.

Minju sudah menangis terisak-isak sambil berlutut di kakinya.

"Ju..." Panggil yena.

Tidak ada jawaban. Tangisan minju semakin keras. Yena pun memeluk minju yang keadaannya sudah sangat rapuh itu.

Chaeyeon turun ke bawah dan melihat situasi. Tidak ada apapun di sana. Yang ada hanyalah abu dan debu sisa ledakan tadi. Tubuh yujin pun sudah tampak hancur.

Chaeyeon terduduk lemas di lantai. Ia tak sanggup berkata-kata dan mulai meneteskan air matanya.

"Kapten An Yujin, terimakasih atas kerja kerasmu. Akan kupastikan kami selalu mengingatmu. Kami akan menjaga minju disini. Beristirahatlah dengan tenang." Ucap chaeyeon sambil terus meneteskan air matanya.

Chaeyeon lalu melihat sebuah benda yang bersinar di dalam kegelapan. Itu adalah kalung nama yang bertuliskan "An Yujin" sama seperti kalung milik minju. Chaeyeon pun lalu memungutnya dan memberi penghormatan terakhir untuk yujin.

Chaeyeon pun lalu keluar dari ruangan itu tanpa semangat. Ia berjalan lemas menuju yena dan minju.

"Chae, bagaimana!?" Tanya minju masih menangis.

Sebelum menjawab pertanyaan minju, chaeyeon sudah terjatuh lemas ke lantai. "Ma...ma...af...kan aku... Hiks hiks hiks." Tangis chaeyeon meledak.

Tangis yena dan minju pun meledak. Mereka merasa semuanya terjadi begitu cepat hingga tidak bisa memproses situasi ini.

Keheningan terjadi beberapa saat. Yang ada hanyalah suara tangisan dan isakan.

"Ma...mari kita beri penghormatan terakhir untuk kapten An Yujin." Ucap chaeyeon sambil mengusap air matanya.

Ketiganya pun menunduk dalam-dalam sebagai penghormatan terakhir untuk yujin.

"Kapten An Yujin, you've done very well till the last. Thankyou very much. Beristirahatlah dengan tenang sekarang. Serahkan minju kepada kami." Ucap yena sambil menangis.

Minju tampak tak mampu mengucapkan kata-kata apapun. Ia terus menunduk sambil menangis keras. Selang beberapa lama terdengar suara "Bruk!" Minju jatuh dan pingsan.

"Ju! Ju!" Panggil yena dan chaeyeon sambil mengguncang tubuh minju.

Tidak ada respon sama sekali.

"Yen, lo harus pergi ke rumah sakit sama minju. Biar gue yang urus sisanya disini." Ucap chaeyeon.

"Baiklah, makasih ya chae. Lo udah bekerja keras." Balas yena sambil menepuk pelan bahu chaeyeon.

Yena dan minju bersama bodyguard mereka pun pergi ke rumah sakit.

Shoot! - Jinjoo (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang