Di mobil yujin, pukul 02.00~
"Sialan, itu mobil mahal jadi tidak bisa ditembus peluru." Gerutu yujin yang sedari tadi menembaki kaca mobil itu.
"Tutup atap mobilnya, flower dan tetap kejar mereka selagi aku memikirkan solusi." Ucap yujin.
Yujin kembali memasang earpiecenya, dan berbicara, "doggy disini, apakah situasi di sana clear?"
"Rabbit (eunbi) melapor, sudah clear doggy, sekarang ssamu dan kwangbae masing-masing mengendarai mobil bodyguard tadi dan menyusul kalian. Di sini ada gps yang terhubung dengan mobil ketua tadi." Jelasnya.
"Doggy memberi perintah, dengar ssamu dan kwangbae, hadang mobil mereka dari depan, mobil kami sedang mengejar dari belakang. Potong jalan dari jembatan agar lebih cepat." Perintah yujin.
"Perintah diterima." Sahut ssamu dan kwangbae.
Beberapa saat kemudian...
*critttt* suara rem terdengar
"Sialan, apa yang harus kita lakukan, kapten? Semua mobil mereka menghadang jalan kita." Tanya supir mobil itu ke tangan kanan ketua mafia itu.
Tangan kanan ketua mafia bersiap turun sambil meraih pistol di tangan kanannya.
"Doggy disini, ssamu dan kwangbae dengar, aku akan melempar granat ke mobil itu, ketika aku mulai menghitung 1, jauhkanlah mobil kalian 10 meter dari posisi sekarang!" Perintah yujin.
"Perintah siap dijalankan." Jawab ssamu dan kwangbae.
"1"
Mobil mereka pun bersiap mundur ke belakang.
"2"
"3"
Yujin pun melempar granat ke mobil itu.
Tangan kanan ketua mafia itu hendak kabur namun...
2 detik kemudian....
Duarrrrr!
Terdengar suara ledakan yang cukup besar juga sekaligus menandakan selesainya misi mereka yang berat malam itu.
Lalu, keluarlah mereka semua dari mobil dan menuju mobil sang ketua itu.
"Mobil ini hanya tahan peluru, tapi tidak tahan granat. Hahahaha." Tawa chaeyeon.
Yujin dan chaewon memeriksa mobil itu dengan seksama. Tampak 2 mayat orang dari dalam mobil itu yang sudah hitam terbakar, dan 1 mayat di luar mobil yaitu mayat tangan kanan mafia tadi. Mereka tampak puas.
"Haaaa, akhirnyaaa, selesai juga misi kali ini." Yena bernafas dengan lega.
"Semuanya sudah bekerja keras hari ini. Terima kasih semuanya. Ayo kita bereskan mereka dan segera pulang." Ucap yujin.
Di mobil~
"Tolong ambilkan 2 kotak pertolongan pertama untuk doggy dan ducky, feather." Ucap chaewon.
"Obatilah luka kalian dan jangan sampai infeksi." Perintah chaeyeon sambil memberikan 2 kotak itu kepada yujin dan yena.
"Mari kuobati, yujin." Ucap minju lembut sambil menatap yujin.
Yujin pun mengulurkan tangannya untuk minju dan membiarkan minju mengobatinya.
"Yena, kamu tidak bisa melakukannya sendiri, aku akan membantumu." Ucap yuri.
Yena pun mengulurkan tangannya kepada yuri seperti yang yujin lakukan.
"Guys, mengapa aku mencium bau-bau couple di sini?" Canda kwangbae.
"Yaaa! Fokuslah menyetir." Ujar eunbi. "Aku tidak mau mati karena hal enteng seperti ini."
"Hahahaha."
"Yujin, lukamu cukup dalam dan parah." Ucap minju sambil meneliti lengan yujin.
"Ahhh, benarkah, pantas aku merasa sakit sekali dari tadi." Ucap yujin sedikit mempoutkan bibirnya.
"Aku minta maaf...yujin-ssi." Ucap wonyoung menundukkan kepalanya.
"Heyy, sudah kubilang tidak apa, wonyoung-ssi, syukurlah bahwa bukan kamu yang tertembak. Im fine, dont be sad." Ucap yujin sambil memamerkan dimplenya.
"Terima kasih telah menolong saya, yujin-ssi, saya akan membalasnya di lain kesempatan."
"Aku tak perlu balasan apapun, lain kali berhati-hatilah dan tetap waspada, wonyoung-ssi." Ucap yujin mengeluskan tangannya di kepala wonyoung.
*jedag jedug*
"Untuk sementara, aku akan menutupnya dengan perban, ketika sudah sampai di kantor nanti, aku akan menemaninu ke rumah sakit kantor." Ucap minju yang dibalas dengan anggukan manis doggy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shoot! - Jinjoo (End)
FanfictionYujin dan minju adalah dua sahabat dari kecil. Orang tua mereka sama-sama meninggal dalam kecelakaan mobil yang sampai sekarang tidak diketahui penyebabnya. Kedua orang tua mereka dulunya bekerja untuk Agent X. Sehingga setelah kedua orang tua merek...