Chapter 31

262 28 0
                                    

Di rumah wonyoung, masih hari pertama liburan hyewony~

*Ding dong deng* terdengar suara bel dibunyikan.

"Ya, tunggu sebentar!" Terdengar suara teriakan dari dalam.

"Silahkan masuk, hyewon-ssi!" Perintah wonyoung.

"Terima kasih! Ini saya bawakan sedikit hadiah atas kepindahan rumahnya. Selamat atas kepindahan rumah nya, semoga betah." Ucap hyewon sambil memberikan sebotol wine kepada wonyoung.

"Ah terima kasih hyewon-ssi." Sambut wonyoung.

"Tidak perlu sungkan." Balas hyewon memamerkan senyumnya.

"Silahkan duduk dulu hyewon-ssi, sebentar lagi orang tua saya akan tiba, kita tunggu sebentar ya." Pinta wonyoung sambil mempersilahkan hyewon duduk di sofa.

"Iya, tidak apa-apa." Balas hyewon sambil duduk di sofa.

Setelah beberapa saat menunggu, hyewon merasa sedikit bosan.

"Wonyoung-ssi, kamu pasti sibuk sekali hari ini, apakah ada sesuatu yang bisa saya bantu?" Tanya hyewon.

"Hmm, kamu kan tamu hyewon-ssi, tidak usah repot-repot membantu saya." Jawab wonyoung yang sedang di dapur.

"Tidak apa, wonyoung-ssi, jangan sungkan. Saya akan bantu kalau saya bisa." Balas hyewon.

"Sebenarnya ada beberapa lukisan yang sudah saya beli tetapi saya tidak bisa menggantungnya karena takut jatuh. Bisakah hyewon-ssi membantu saya dengan itu?" Tanya wonyoung sedikit ragu-ragu.

"Tentu saja, ayo tunjukkan dimana!" Jawab hyewon bersemangat.

Wonyoung pun membawa hyewon ke kamarnya.

"Di sini hyewon-ssi, sebentar saya ambilkan tangga." Ucap wonyoung sambil pergi mengambil tangga kecil.

"Ini hyewon-ssi, mohon bantuannya. Saya akan memegang tangganya agar tidak goyah." Ujar wonyoung saat kembali dengan tangganya.

"Baik wonyoung-ssi."

Hyewon pun naik ke tangga kecil itu dan menggantungkan beberapa lukisan. Tepat pada saat menggantungkan lukisan terakhir...

"Tolong lukisan terakhirnya, wonyoung-ssi." Pinta hyewon kepada wonyoung agar memberikan lukisan terakhir itu kepadanya.

Wonyoung pun pergi mengambil lukisan yang terletak sedikit jauh darinya sambil melepaskan genggamannya pada tangga hyewon. Tiba-tiba tangga yang dinaiki hyewon kehilangan keseimbangan dan menyebabkan hyewon jatuh.

"AAAAAA" Teriak hyewon.

"Ada apa hye---" ucap wonyoung tidak mampu menyelesaikan kalimatnya karena sesuatu lembut terasa mendarat di bibir miliknya.

Untung keduanya terjatuh tepat di tempat tidur milik wonyoung. Selama 5 detik mata mereka menatap satu sama lain bengong sedangkan mulut mereka bersatu lekat tak terpisahkan.

"E-ehh m-maafkan saya wonyoung-ssi, s-saya tidak sengaja." Ucap hyewon segera berdiri dari tempat tidur wonyoung.

Wonyoung terdiam shock selama lebih kurang 5 detik karena ini adalah first kissnya.

"T-tidak a-apa-apa hyewon-ssi. Saya permisi ke toilet sebentar." Jawab wonyoung malu-malu sambil keluar dari kamar.

"Aishhhh, kang hyewon pabo. Bisa-bisanya...." Monolog hyewon.

Sementara wonyoung pergi ke toilet malu-malu.

Ada apa dengan jantungku ini! Yaaa! Berhenti berdegup begitu kencang. Batin wonyoung.

Wonyoung pun berada di kamar mandi selama sekitar 5 menit sebelum keluar.

"S-sekali lagi maafkan saya wonyoung-ssi, saya benar-benar tidak bermaksud seperti itu." Ucap hyewon yang sedari tadi menunggu wonyoung keluar dari kamar mandi.

"Saya mengerti hyewon-ssi. Jangan terlalu khawatir." Balas wonyoung santai tetapi jantungnya seperti habis dikejar setan.

"Orang tua saya barusan memberi kabar bahwa mereka tidak dapat datang karena ada urusan mendadak. Ayo kita makan terlebih dahulu." Ajak wonyoung.

"Baik."

Keduanya pun pergi ke ruang makan dan makan bersama. Wonyoung tidak sempat memasak jadi hanya memesan jjajangmyeon dan tangsuyuk.

"Maaf ya hyewon-ssi, saya hanya dapat menyiapkan ini." Ucap wonyoung tiba-tiba.

"Tidak apa wonyoung-ssi, ini sudah lebih dari cukup." Balas hyewon memamerkan senyumnya.

"Mau buka wine yang saya beri?" Tanya hyewon setelah mereka selesai makan.

"Boleh." Balas wonyoung.

Keduanya sekarang pun menikmati wine pemberian hyewon.

"Rasanya enak, hyewon-ssi. Apakah kamu pintar memilih wine?" Tanya wonyoung.

"Ini wine yang biasa saya beli hehe." Balas hyewon tersenyum.

"Oh begitu..." Jawaban wonyoung membuat suasana di antara mereka semakin canggung. Alhasil terjadi kesunyian selama 5 menit sebelum hyewon pamit pulang.

"Wonyoung-ssi, nampaknya ini sudah sedikit malam. Kurang baik bagi seorang laki-laki berada di rumah wanita malam-malam. Jadi, saya ingin pamit pulang." Ucap hyewon.

"Baik, hyewon-ssi, terima kasih sudah datang hari ini." Balas wonyoung.

"Tidak apa-apa wonyoung-ssi. Kalau butuh bantuan hubungi saya kapan saja. Saya akan selalu ready." Ucap hyewon.

"Terima kasih hyewon-ssi."

Shoot! - Jinjoo (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang