Back to yujin's team...
Hujan semakin deras tampaknya. Tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Petir masih terus menggelegar keras. Waktu sudah menunjukkan pukul 5 pagi.
"Argghhh!" Erang yujin kesakitan.
Sebuah pisau menancap di perut yujin membuat nya berhenti memukuli penjaga tersebut.
"Doggy!" Panggil minju.
"Sudah kubilang jangan bermain denganku!" Ucap penjaga itu berdiri dan hendak menghampiri yena dan minju.
"Hmm, harus kumulai dari mana ya." Gumam penjaga itu. "Karena tatapan mu mengesalkan, kumulai dari kau dahulu." Sambungnya sambil berjalan mendekati yena dan mengacungkan pistol ke kepalanya.
Minju masih terus berusaha melepaskan ikatannya. Akhirnya setelah beberapa detik, ia berhasil melepaskan ikatannya.
Dor!
Sebuah tembakan dilepaskan mengenai bahu yena.
"Arggghh!" Erang yena.
Melihat hal itu, minju segera mengambil pistol yujin yang terletak di dekatnya.
Dor!
Sebuah tembakan dilepaskan oleh minju tepat mengenai kepala penjaga itu. Minju pun segera melepaskan ikatan yena.
"Yujin-aa... Bertahanlah aku mohon." Pinta minju berkaca-kaca sambil menghampiri yujin.
"Du-ducky cepat cari bom itu." Perintah yujin menahan sakit.
Yena segera mencari bom tersebut.
"Minju-aa, aku tiba-tiba teringat masa kecil kita. Restoran di Daegu favorit kita... Apakah ahjumma nya masih hidup sekarang?" Tanya yujin mengalihkan perhatian minju.
"Yu-yujin-aa ber...henti ber...bicara dan sim...pan tenagamu. Ber...tahan..lah se...ben...tar sa...ja aku mo...hon." Pinta minju terisak-isak.
"Aishhh! Waktu bomnya sisa 5 menit!" Ucap yena yang sudah menemukan bom itu. "Kita harus segera keluar dari sini!" Sambung yena berjalan menuju pintu.
"Bangsat! Pintunya dikunci dan tidak bisa dibuka langsung!" Ucap yena emosi.
"Coba cari kunci di kantong penjaga itu." Perintah yujin.
Minju dan yena pun segera mencari kunci di saku penjaga itu.
Tak lama, terdengar suara gedoran pintu.
Dobrak!
Dobrak!
Dobrak!
"Apakah kalian di dalam?" Tanya pemilik suara yaitu chaeyeon.
"Kami di dalam, feather! Pintu dikunci dan kami sedang mencari kuncinya. Bom di dalam waktunya tinggal 3 menit!" Balas yena.
"Sialan! Pintu ini tidak dapat didobrak dan tidak ada kunci disini! Aku akan mencari cara lain." Ucap chae sambil melihat sekitarnya.
Yena dan minju tidak dapat menemukan kunci di saku penjaga itu. Waktu di bom tinggal 1 menit dan petir di luar terus menggelegar. Sementara keadaan yujin semakin memburuk.
"Bingo! Ketemu!" Ucap yena sambil memegang kunci yang ia temukan terlempar di bawah kolong laci.
"Yujin-aa pertolongan sudah datang. Bertahanlah." Ucap minju.
"Ju, kamu harus bahagia ya apapun yang terjadi. Knowing you is the best thing that ever happened in my life. Aku bakalan ngawasin kamu dari atas. Kamu harus cari yang lebih baik dari aku ya..." Ucap yujin menggengam tangan minju lemas.
"Apa-apaan yujin, kita semua bakalan keluar sama-sama!" Balas minju.
Pintu sudah dibuka oleh yena, waktu di bom menunjukkan 30 detik.
Chaeyeon dan bodyguard timnya sudah menunggu di luar.
"Tolong bantu yujin, ia terluka parah." Pinta yena kesakitan memegang bahunya.
"Chae, cepat bawa minju keluar dari sini! Waktu di bom sudah tidak banyak lagi!" Perintah yujin.
"Bagaimana denganmu yujin!?" Tanya chae panik.
"Aku ga akan keluar tanpa kamu, yujin." Balas minju.
"Chae, cepat!!! Tidak ada waktu lagi!" Perintah yujin.
Mau tidak mau, chaeyeon menggendong minju keluar dari ruangan itu. Waktu tersisa 10 detik. Chaeyeon mengira waktu itu cukup untuk kembali dan membawa yujin naik. Yujin yang melihat minju sudah sampai dengan aman di atas pun memberikan senyumnya untuk terakhir kalinya (?) Senyum hangatnya yang tidak pernah berubah. Lesung pipinya yang masih tampak manis bahkan ketika wajahnya sudah pucat dan dipenuhi keringat. Diam-diam yujin mengatakan sesuatu dalam diam, "See you guys in a better place..." Setelah itu ia pun menutup matanya.
Sayangnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Shoot! - Jinjoo (End)
FanfictionYujin dan minju adalah dua sahabat dari kecil. Orang tua mereka sama-sama meninggal dalam kecelakaan mobil yang sampai sekarang tidak diketahui penyebabnya. Kedua orang tua mereka dulunya bekerja untuk Agent X. Sehingga setelah kedua orang tua merek...