Malam hari di Busan pukul 00.15, liburan hari pertama yenyul~
Di kamar yena...
"Aisshhh gue gak bisa tidur nih." Monolog yena sambil memonyongkan bibirnya.
"Yuri sudah tidur belum yaa hmm. Gue tes chat dia deh."
Calon pacar ❤️
Yur, kamu udah bobo?
00.15 amHmm, nampaknya yuri udah tidur deh, gue juga tidur ajalah. Batin bebek.
Ting! Suara pesan masuk
Yena segera membuka hpnya.
Calon pacar ❤️
Yur, kamu udah bobo?
ReadBelum yen, gabisa tidur nih.
Mau cari angin gak, yur?
ReadBoleh yen
Oke, aku tunggu kamu di bawah
ReadOke.
Yena segera beranjak dari tempat tidurnya dan keluar kamar memakai jaket.
"Kamu gabisa tidur ya, yur?" Tanya yena setelah melihat yuri.
"Iya nih, gatau kenapa." Balas yuri sambil mempoutkan bibirnya.
Astagah cute banget sih gebet gue.
"Hmm, mau kemana yur?" Tanya yena lagi.
"Ke taman sebelah aja kali yak, sekalian cari angin."
"Oke yur, mau izin dulu ga ke orang tua kamu?"
"Gausah yen, mereka udah tidur juga."
"Oke, lets go."
Sesampainya di taman di dekat rumah yuri~
"Yen, kita duduk di rumput aja gapapa kan?" Tanya yuri.
"Iya gapapa, eh tapi bentar." Jawab yena sambil membukakan jaketnya di lantai untuk alas duduk yuri. "Nah, sekarang baru boleh duduk." Ucap yena sambil duduk duluan dan menepuk-nepuk jaketnya yang ada di lantai mengkode yuri untuk duduk.
"Makasih yen." Jawab yuri sedikit blushing karena perlakuan cowo bebek tersebut.
"Yur..." Panggil yena ragu-ragu.
"Hmm, kenapa yen?" Tanya yuri bimbang juga.
"K-kamu udah punya pacar belum?" Tanya yena polos.
"Belum yen, kenapa?" Tanya yuri sedikit berharap.
"Ohh gapapa takutnya ada yang marah kalau aku ngedeketin kamu."
"Engga kok santai aja." Ucap yuri sedikit kecewa.
"Yur..." Panggil yena lagi kali ini sambil menatap wajah yuri dalam-dalam.
"Hmm?" Yuri sedikit gugup ditatap seperti itu.
"Can i kiss you?" Tanya yena sambil mendekatkan wajahnya ke wajah yuri.
Yuri tidak menjawab melainkan menutup matanya. Yena semakin mendekat ke arah yuri hingga yuri bisa merasakan nafas yena di wajahnya. "Chuuu" yena pun mencium bibir yuri pelan dan hangat.
Yuri juga tidak mau kalah dan memperdalam ciumannya. Setelah lebih kurang 30 detik, mereka pun saling melepaskan ciumannya."Yen..." Panggil yuri.
"Y-ya yur?" Jawab yena sambil menenangkan jantungnya itu.
"Hubungan kita sekarang apa?" Tanya yuri blak-blakan.
"Hmm" jeda yena sebentar. "Gini yur, bukannya aku gamau perjelas hubungan kita atau bukannya aku gamau nembak kamu. Aku suka kamu, aku punya perasaan lebih sama kamu, tapi aku takut kalau suatu hari pas ngerjain misi bisa aja aku pergi kan? Gaada yang tahu yur. Jadi, aku gamau mengikat kamu dengan hubungan kita. Kalau suatu saat aku pergi, kamu boleh bebas cari pengganti aku. Dan, kalau boleh, kamu mau ga nunggu aku yur? Di saat kita udah ga bekerja sebagai agen lagi, di saat aku udah punya pekerjaan yang ga membahayakan, aku janji aku bakalan nikahin kamu langsung. Untuk sekarang, aku mau kita lebih jaga perasaan aja yur kalau kamu emang serius sama aku. Aku juga bakalan jaga perasaan aku hanya untuk kamu yur." Jelas yena panjang lebar dengan mata yang hampir berkaca-kaca.
"I-iya yen, aku mau kok nungguin kamu, aku juga mau jaga perasaan ini hanya buat kamu seorang. Jadi jangan ngomong yang enggak-enggak ya. Kamu ga bakalan ninggalin aku dan begitu pula sebaliknya." Ujar yuri sedikit terkejut mendengar pengakuan yena.
"Makasih ya yur. Aku janji bakalan setia hanya ke kamu seorang." Balas yena sambil memeluk yuri.
"Saranghanda, jo yuri."
"Nado, choi yena."
KAMU SEDANG MEMBACA
Shoot! - Jinjoo (End)
FanfictionYujin dan minju adalah dua sahabat dari kecil. Orang tua mereka sama-sama meninggal dalam kecelakaan mobil yang sampai sekarang tidak diketahui penyebabnya. Kedua orang tua mereka dulunya bekerja untuk Agent X. Sehingga setelah kedua orang tua merek...