Restu

318 52 26
                                    

"Ketika kamu menggenggam restu, maka kamu akan menggenggam kebahagiaan."

-

-

-

Bayu dan Mahesa pulang bersama sore ini. Kedua nya pergi ke kamar masing-masing. Mereka sudah tau jika sore ini Bunda nya pasti sedang berada di kebun bunga belakang rumah. Ayah, Abimana, Renata dan Januar belum pulang. Sedangkan si kembar sedang mengejar nilai mereka karena sebentar lagi ujian semester di adakan. Arjuna? Jangan di tanya, ia tentu sedari pagi setelah sarapan dan dapat ceramahan dari sang Bunda, anak ketiga itu bahkan mengurung diri di kamar hingga sekarang. 

Mahesa menghempaskan tubuh nya di ranjang empuk milik nya, ia menatap langit-langit kamar. Ucapan Aulia tadi berhasil membuat Mahesa kefikiran sampai sekarang. 

"Sa, tipe perempuan yang kamu suka kayak gimana? Pasti semua tipe kamu ada di Putri semua ya? Gak bisa di ganti, Sa?"

Mahesa masih tertegun dengan ucapan Aulia. Bahkan suara tawa nya yang begitu renyah masih terdengar di telinga nya hingga saat ini. Mahesa menggelengkan kepala nya. Bagaimana bisa ia berfikiran bahwa Aulia menyukai nya?

"Huh, Mahesa. Aulia itu sahabat dekat Jonny, mana mungkin dia suka sama gue kan?" Ucap nya pada diri nya sendiri. 

Tak ingin berlarut dengan fikiran nya. Mahesa langsung beranjak masuk ke kamar mandi. Ia harus bersiap-siap sholat magrib, setelah itu membantu Bunda dan Mba Rere menyiapkan makan malam.

-

-

-

Saat ini keluarga Wijaya sedang menikmati makan malam bersama. Januar tidak ada karena kebetulan ia ada kelas malam hari ini. Dan bilang akan pulang jam 8 malam, meminta agar menyisakan makan malam untuk nya saat nanti pulang. Nakula dan Sadewa baru saja menyelesaikan makan mereka. Kedua nya lantas pamit untuk belajar kembali. Bunda melirik sekilas kearah Arjuna yang masih diam tanpa sepatah kata pun sedari tadi. Abimana pun menyadari itu, ia sedikit khawatir pada adik nya. Nanti selesai makan ia akan menemui Arjuna di kamar nya. 

"Ayah, setelah ini Bayu mau ngorbol ya. Sama semua nya deh kalau bisa" ucap Bayu menyelesaikan makan nya.

"Mau ngobrol apa Kak?" Tanya Abimana.

"Nanti aja Mas kalau udah selesai semua nya"

Abimana lantas hanya mengangguk.

"Si kembar harus tahu ga, Kak?" Tanya sang Bunda.

"Gak perlu Bun, mereka lagi ngejar nilai kan. Masih aja balapan nilai anak kembar itu" Kekeh Bayu.

"Dan hebat nya, selama tiga tahun  berturut-turut peringkat satu dan dua nya di pegang di tangan mereka" Lanjut kekeh Renata dan di setujui oleh semua orang di meja makan. Bahkan Ayah dan Bunda memasang wajah dengan bangga nya pada kedua putra nya yang pintar.

"Nakula sama Sadewa tuh pengen banget kayak Mas Abi, yang menyelesaikan kuliah S3 nya cuman 4 Tahun" Ucap sang bunda mengingat ucapan si kembar yang ingin mengikuti jejak Kakak pertama nya.

"Semoga saja jejak Abi bisa nurun ke mereka ya Bun"


"Aamiin" Ucap semua orang di meja makan kecuali Arjuna.

Harta Tahta Keluarga || SuperMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang