Pertemuan

332 52 48
                                    


Selamat membaca...

-

-

-

"Mobil kamu dimana? Kok Papih gak liat mobil kamu dari semalem" Ucap Indra - Ayah Aulia.

"Mobil Rara, di pake sama pacar Rara Pih. Mobil dia mogok kemaren" Ucap Aulia memberi alasan. Ia mengutuk diri nya sendiri mengucap bahwa Mahesa adalah kekasih nya.

"Hari ini kamu ada kuliah?"

"Engga Pih"

"Mau keluar?"

"Di rumah aja"

Indra menganggukan kepala nya. Ia pun berdiri dan mengambil jas kantor nya, Aulia menghampiri Papih nya dan merapihkan dasi sang Ayah yang berantakan.

"Mangkanya nikah biar ada yang ngurusin Papih"

"Kan Papih punya kamu"

"Rara kan suatu saat nanti bakalan nikah Pih dan ikut suami Rara" Celetuk nya.

Aulia bungkam. Kenapa ia berbicara seperti itu? Entahlah, ucapan Bunda Mahesa tempo hari membuat Aulia berkata sedemikian pada Papih nya.

"Yaudah kalau kamu mau ninggalin Papih, Papih bakalan tinggal di rumah nya Mamih Dela" Ucap nya menggoda sang anak.

Aulia terkekeh lalu memukul pela bahu Papih nya.

"Nikahin dulu baru satu rumah"

"Doain ya, biar Jonny nya luluh sama Papih" Bisik Indra.

Aulia tertawa "Rara bantu. Tenang"

Kedua nya tertawa. Indra merangkul bahu anak nya dan berjalan ke teras rumah.

"Loh itu mobil kamu" Tunjuk sang Ayah pada mobil Aulia yang terparkir di halaman depan garasi rumah nya.

Mahesa keluar dari dalam mobil. Aulia membelakkan mata nya, ia kira Jonny yang mengambil mobil nya. Ternyata Mahesa sendiri yang mengantarkan nya.

Mahesa menyapa Indra dengan sopan dan menyalami nya.

"Oh ini pacar kamu-- Aduh sakit Rara kenapa Papih di cubit sih"

Pipi Aulia semerah tomat sekarang.

"Udah bener mobil nya? Eh nama nya siapa?" Tanya Indra.

"Mirip anime ya Ra?"

"Pihh" Tegur Aulia malu.

"Mobil? Oh- Saya Mahesa om"

"Oh Mahesa. Iya kata Aulia mobil kamu lagi di bengkel jadi kamu pake mobil Aulia dulu"

Mahesa menatap Aulia yang sudah bersembunyi di balik punggung Papih nya.

"Oh iya om, maaf mobil Aulia di bawa dulu sama saya"

"Gak papa, wajar ko pacaran mah harus saling melengkapi"

"Ehh"

"Pih udah siang, sana berangkat ke kantor nanti telat!"

Aulia mendorong sang Ayah untuk masuk ke dalam mobil Papih nya.

"Mahesa, Om berangkat ya. Titip anak om. Kalau nakal nikahin aja sekalian" Ucap Indra mengacungkan jempol nya pada Mahesa lalu pergi meninggalkan rumah.

Aulia berdecak sebal. Ia menghentakan kaki nya kesal.

Mahesa tanpa sadar tersenyum melihat nya. Tanpa Mahesa sadari, Aulia lebih cantik dari Putri. Hanya menggunakan celana jeans selutut dan kaos polos saja, Aulia sudah terlihat cantik natural.

Harta Tahta Keluarga || SuperMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang