Resepsi

310 52 50
                                    

Selamat membaca...

-

-

-

Setelah akad dan sungkeman. Kini Sarah dan Bayu sedang berganti pakaian untuk acara resepsi. Kedua nya tengah berada di ruang ganti khusus pengantin. Begitu juga dengan para laki-laki yang mengganti jas mereka dengan batik yang sudah seragaman berwarna navy.

Satu persatu mereka masuk ke dalam ballroom dan mencari pasangan mereka masing-masing. Abimana langsung menghampiri Renata yang sedang sibuk dengan penerima tamu yang sedikit kesulitan untuk mengscane barcode undangan. Kebetulan Bayu dan Sarah menggunakan undangan pernikahan dengan barcode, menghindari orang-orang yang tidak di kenal masuk ke dalam pesta.

"Sayang sepatu nya ganti ya. Jangan heels gini, Mas ngeri liat nya. Rere kan lagi hamil muda" Bisik Abimana.

"Rere kelupaan gak bawa yang pendek heels nya Mas. Gimana dong?"

Abimana mengarahkan pandangan nya pada jajaran 'Para Mantu' dan melihat sepatu mereka masing-masing.

"Nah tuh Zulfa pake yang pendek heels nya. Coba Mas mau bilang dulu tukeran sama punya kamu"

Renata belum sempat mencegah, suami nya sudah lebih dulu menghampiri Zulfa yang sedang duduk bersama Nakula.

"Zulfa, boleh Mas Abi minta tolong?"

"Gimana Mas?"

"Itu Mas ngeri liat Mba Rere pake heels tinggi gitu. Boleh tukeran gak?"

Zulfa menatap Renata yang berjalan kearah nya. Abimana dengan sigap menghampiri sang istri dan memapah nya. Renata mendengus sebal, ia hanya hamil. Tapi kenapa suami nya ini sangat over protektif.

"Ukuran sepatu Mba Rere berapa?"

"38 Zulfa"

"Oh kebetulan Zulfa juga 38. Gak papa di tuker aja dulu Mba. Kasian juga Mba Rere lagi hamil" Ucap Zulfa melepaskan heels nya.

Abimana langsung berjongkok membantu Renata melepaskan sendal nya. Zulfa menatap sepasang suami istri itu dengan rasa iri. Ingin rasa nya mempunya suami yang seperti Mas Abi yang begitu over dan perhatian pada sang istri.

"Maaf ya Zulfa di repotin , Mba Rere kelupaan bawa yang flat nya"

"Gak papa Mba" Ucap Zulfa tersenyum.

"Yaudah kita tunggu di deket pelaminan sayang sampe kedua pengantin dateng"

Abimana dan Renata pamit pada Zulfa dan Nakula.

"Gak papa pake yang tinggi gitu?" Tunjuk Nakula pada sepasang kaki Zulfa.

"Gak papa. Lagian kan gak bakalan berdiri lama-lama" Ucap nya. Nakula hanya menganggukan kepala nya.

"Juan sayang sini sama Mama. Kasian Onty Aul nya berat dari tadi gendong terus Juan" Ucap Wendy mengambil tubuh Juan, namun anak nya malah mengencangkan pelukan di pinggang milik Aulia, dan menelusupkan kepala nya pada dada Aulia.

Aulia terkekeh gemas melihat nya. Juan sangat manja dengan nya dari pagi hingga sekarang. Atau mungkin dari kemaren.

"Gak papa kak. Lagian kan dari tadi juga duduk terus" Ucap Aulia mengusap kepala Juan.

"Terus nanti makan nya gimana Aul. Kak Wendy ambilin aja ya?"

"Gak usah Kak, nanti sama Mahesa aja. Udah Kakak pacaran aja sana sama Bang Loey. Biar Beby Ju sama kita dulu" Usir Mahesa halus pada Wendy.

Harta Tahta Keluarga || SuperMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang