Orang baru

303 42 47
                                    

Selamat membaca...

-

-

-

"Jelasin sama Bunda sekarang, gimana bisa wajah Putri kayak gini?" Tanya Bunda dengan tegas di hadapan Putri dan Januar.

Putri menatap Januar dengan penuh rasa takut. Diri nya takut jika Bunda dari laki-laki yang di cintai nya ini tidak akan bisa menerima kenyataan bahwa keluarga Putri tidak sesempurna keluarga 'Wijaya'. Putri sangat takut jika keluarga salah satu kolong merat di Indonesia ini tidak akan menerima menantu dari keluarga yang berantakan.

"Kalau Abang gak mau jelasin biar Bunda tanya langsung sama Putri"

Kini Bunda duduk di samping Putri di atas brankar sebelah kiri.

"Nak jelasin sama Bunda kenapa bisa kayak gini? Siapa yang lakuin ini semua?" Tanya Bunda lembut menyentuh pelan luka Putri yang masih lebam di bagian pipi nya.

"Jangan takut, Ayah sama Bunda pasti bakalan lindungin Putri" Ujar Ayah. Dan Bunda mengangguk setuju.

Putri memilin selimut nya dengan gusar. Pandangan nya kini menatap Bunda dan Ayah secara bergantian.

Januar menghela nafas nya.

"Papa nya"

Putri, Bunda dan Ayah langsung menatap Januar. Putri menutup mata nya, kenapa Januar memberitahu nya? Apakah Januar memang tidak memikirkan bagaimana keadaan hati Putri saat ini.

"Maksud Abang?" - Ayah.

"Ayah nya Putri yang membuat Putri seperti ini Ayah, Bunda. Beliau melakukan kekerasan pada Putri. Beruntung Januar dateng" Jelas nya.

Ayah dan Bunda sangat terkejut. Bunda langsung menatap Putri dengan tatapan sulit di artikan. Sedangkan Ayah sudah menarik Januar keluar dari ruangan rawat.

"Gimana cerita nya Papa Putri melakukan itu pada anak nya?" Tanya Ayah.

Sekarang mereka berdua sedang di depan kamar rawat Putri.

"Januar kurang tau Ayah. Awal nya Januar curiga waktu Putri ketakutan masuk ke dalam rumah nya, tapi Januar gak terlalu memperdulikan itu. Beruntung nya hp Janu ketinggalan di tas nya Putri jadi Januar balik lagi ke rumah Putri dan ngeliat Papa Putri lagi melakukan kekerasan sama Putri" Jelas Januar. Ayah menggelengkan kepala nya tidak percaya.

"Jadi Putri dari keluarga yang berantakan?"

Januar mengangguk lemah. Namun Januar langsung menatap sang Ayah dengan lekat.

"Setelah kejadian ini, Januar bertekad buat lindungin Putri, Ayah. Januar mohon Ayah, restuin hubungan kita. Ayah dan Bunda lihat sendiri kan kondisi Putri gimana? Apa mungkin Ayah sama Bunda ngebiarin Putri merasakan kekerasan lagi? Ayah bayangin, selama Putri hidup, dia terus-terusan di siksa sama Papa nya. Dan sekarang Januar datang buat bantu Putri keluar dari zona kekerasan itu. Januar mohon Ayah" Ucap Januar menyatukan kedua tangan nya di depan sang Ayah.

Ayah masih terdiam. Menatap Januar dengan diam. Hingga sang Bunda keluar dari ruang rawat menghapus air mata nya.

"Biarkan aku merawat calon menantu ku Mas Arya" Ucap Bunda memeluk Ayah.

"Yaya, tapi Putri bukan dari keluarga yang--"

"Mas, Mas liat sendiri perlakuan orang tua pada anak nya sendiri bagaimana. Mas mau ngebiarin itu semua? Dimana suami Yaya yang lembut dan kemanusiaan?"

Ayah menghela nafas nya. Permintaan sang istri sudah final tidak bisa di ganggu gugat.

"Baiklah, kita tunggu sampai Putri sembuh baru kita bicara in semua nya lagi" Ucap Ayah.

Harta Tahta Keluarga || SuperMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang