Memberi luka

426 60 42
                                    


Selamat membaca...

-

-

-

Subuh tadi Bayu berpamitan pada keluarga Sarah untuk pulang lagi ke Jakarta dan bilang pada kedua orang tua Sarah kalau Bayu akan datang bersama orang tua nya satu minggu lagi, itu pun kalau Ayah serta Mas Abimana sudah tidak di sibuk an dengan problem di Perusahaan.

Dan disini lah Bayu sekarang, menjemput Mahesa dan Bunda pulang dari Rumah Sakit. Yang lain tidak ikut karena hari ini hari minggu, mereka mempunyai jadwal weekend nya.

"Udah selesai?" Tanya Bayu yang melihat sang Bunda baru menyelesaikan memasukan pakaian ke dalam tas.

"Udah Kak, kakak udah urus administrasi sama ambil obat nya Mas Esa kan?"

"Udah Bun"

"Yaudah yuk pulang"

Loey masuk ke dalam ruang rawat bersama dua orang perawat di belakang nya.

"Udah mau pulang ya Bun?"

"Iya Bang Loey. Makasih ya udah sembuhin Mahesa" Ucap Bunda.

"Sama-sama Bun. Sa, jangan makan sembarangan dulu ya, kalau bisa rumah di seterilkan dulu Bun, supaya gak ada yang tertular"

"Udah Bang, kemaren sama Arjuna di bawain tukang nya buat semprot rumah ngilangin nyamuk-nyamuk"

"Alhamdulillah kalau gitu"

"Yaudah Bang, kita pulang ya" Ucap Bayu membantu Mahesa turun dari brankar.

"Iya Bay, hati-hati"

"Makasih Bang" - Mahesa.

"Sama-sama, Sa"

Bunda, Bayu dan Mahesa lantas keluar dari ruang rawat. Bunda yang membantu Mahesa dan Bayu yang membawa barang-barang.

"Bun kata orang tua sarah, kalau mau cepet sehat harus minum sari kurma itu bagus buat imun" Kata Bayu.

Mereka baru saja masuk ke dalam mobil, Bunda duduk di jok belakang sendiri sedangkan Mahesa di depan samping Kakak nya.

"Yaudah kalau gitu sebelum pulang kita mampir dulu ke apotek ya Kak"

"Iya Bunda"

-

-

-

'Puk'

Januar menoleh ke bawah. Ia melihat seorang batita memeluk kaki kanan nya sambil mengandah menatap Januar. Januar mengedarkan pandangan nya, siapa tau ada orang tua anak ini. Tapi di sekitar lorong tempat diri nya berdiri tidak ada siapa-siapa. Lantas Januar berinisiatif menggendong batita tersebut dan melangkah menuju meja informasi.

"Mas, ini kayak nya ada yang kehilangan anak nya" Ucap Januar menunjuk sang batita yang berada di gendongan nya.

"Oh baik Mas, sebentar. Kalau boleh tau, Mas menemukan nya dimana ya?"

"Di lorong buku bagian Manajemen"

Mas-mas itu mengangguk.

"Mohon perhatian. Jika ada orang tua yang merasa kehilangan seorang anak di bawah tiga tahun, bisa langsung datang ke meja informasi. Saya ulangi lagi, untuk orang tua yang merasa kehilangan anak batita, bisa segera datang langsung ke meja informasi. Anak nya ada disini. Terima kasih"

Seorang perempuan muda yang terlihat panik mencari anak nya langsung mendesah lega. Ia segera berlari ke meja informasi dan melihat sang anak sedang berada di gendongan seorang laki-laki yang memunggungi nya.

Harta Tahta Keluarga || SuperMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang