Sarah Ayu Andaea

363 45 42
                                    


"Keseriusan hubungan itu di mulai saat saya mengucap ijab kobul di hadapan Ayah kamu" - Bayu.

Selamat membaca...

-

-

-

Pagi ini keluarga Wijaya sedang sarapan pagi di meja makan dengan tenang. Abimana dan Renata sudah mulai kembali ke rutinitas mereka setelah beberapa hari cuti karena kepulangan nya dari Swiss dan Abimana yang sempat sakit. Hanya Arjuna yang masih mengenakan piyama hitam nya dengan wajah yang tertekuk. Bunda menyadari itu, namun menahan untuk bertanya hingga nanti sarapan sudah selesai. Ayah menyudahi sarapan nya dan menyimpan sendok serta garpu tertangkup. Di susul Abimana dan Renata.

"Bunda, Ayah berangkat. Mas Abi sama Mba Rere mau bareng Ayah apa gimana?"

"Abi bawa mobil sendiri aja sama Renata, Yah"

"Ayah" Panggil Bayu.

"Kenapa Kak?"

"Ayah hari ini pulang jam berapa? Ada yang mau bayu bicara in"

Ayah terdiam sebentar.

"Sebelum magrib Ayah udah ada di rumah, Kak"

Bayu meng anggukan kepala nya.

Masing-masing anak mencium punggung tangan sang Ayah. Setelah itu Bunda dan mengantar sang suami hingga garasi rumah. Di susul Abimana dan Renata.

"Kami berangkat Bunda"

Abimana juga Renata mencium punggung tangan bunda.

Bunda melambaikan tangan nya saat melihat dua mobil audi hitam meninggalkan halaman rumah.

Bunda kembali ke meja makan. Nakula dan Sadewa sudah selesai. Mereka kini melangkah mendekati sang Bunda.

"Kita berangkat ya bunda, udah kesiangan"

Bunda mengangguk. Lalu mengusap rambut kedua putra nya bergantian.

"Sadewa bawa motor ya Bunda. Mobil Dewa masih di service"

"Yaudah hati-hati jangan kebut-kebutan sama Nakula ya. Jangan sampe kejadian beberapa bulan lalu gara-gara kalian kebut-kebutan Ayah sama Bunda harus di tahan di kantor polisi selama dua jam gara-gara ulah kalian" Decak sang Bunda.

Nakula dan Sadewa terkekeh tanpa rasa bersalah.

"Sayang Bunda" Ucap kedua nya mencium masing-masing pipi Bunda nya.

Bunda menggelengkan kepala nya. Lalu menatap kepergian kedua putra nya yang menghilang di balik pintu garasi.
Tersisa Mahesa, Januar dan Arjuna di meja makan. Bunda duduk di samping Arjuna mengusap punggung putra ketiga nya.

"Abang ada sakit? Dari tadi Bunda liat, Abang lesu" Tanya sang Bunda lembut.

Mahesa dan Januar mengalihkan atensi mereka kini pada Bunda juga Arjuna.

"Gak papa Bunda"

"Ada masalah di Cafe?"

Arjuna menggeleng lemah.

"Jujur aja sih Bang, biar Bunda kasih solusi nya" Ujar Januar.

Arjuna mendelik pada Januar. Dan Januar menoleh pada Mahesa yang kini sedang mengabari Jonny meminta untuk menjemput nya. Hari ini Mahesa sedang tidak mood membawa motor atau mobil.

"Ada apa Bang? Gak mau cerita sama Bunda? Bunda sedih ah kalau sampe anak-anak Bunda gak mau cerita sama Bunda" Renggut Bunda.

Mahesa dan Januar terkikik melihat respon Arjuna yang melongo melihat sikap Bunda nya.

Harta Tahta Keluarga || SuperMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang