Q'time Family in Hospital

384 55 24
                                    

Selamat membaca...

-

-

-

Sore ini setelah pulang sekolah dan baru menyelesaikan sholat ashar, Nakula membawa laptop nya dan melangkah masuk ke dalam kamar Sadewa. Sadewa mendongkak, ia sedang duduk di sofa sambil memangku laptop milik nya. Bola mata nya melihat pergerakan Nakula yang duduk di karpet bulu dan menyimpan laptop di samping, lalu Nakula merebahkan tubuh nya di atas karpet bulu itu. Sadewa menghela nafas nya.

"Lo udah dapet Universitas yang sreg?"

Nakula menggelengkan kepala nya "Masih bingung mau masuk fakultas apaan"

"Lo pinter, walaupun lebih pinter gue sih-- Gak usah bingung-bingung, nanti juga ada yang nyariin lo dari beberapa Univ dan fakultas" Ucap Sadewa kembali fokus pada laptop namun sesekali menanggapi ucapan Nakula.

"Kalau lo mau masuk Univ mana? Fakultas apaan?"

Sadewa diam sejenak. Ia sedang memikirkan pilihan nya.

"S1 nya di sini kan? S2 nya baru di Kanada?" Tanya Nakula kembali.

"Gue ngambil Kedokteran kayak nya"

"Lah! Lo bilang mau ikutin jejak Mas Abi"

Sadewa menyimpan laptop di meja belajar nya lalu duduk di samping Nakula.

"Setelah gue pikir-pikir nih. Dari 7 orang anak Ayah sama Bunda. Masa gak ada yang jadi Dokter sih? Kan seenggaknya kalau ada tuh bisa diandelin kalau ada yang sakit. Gue ambil contoh nya Mas Esa, kalau aja salah satu dari kita ada yang jadi dokter, pasti sebelum ke serang penyakit lebih parah udah lebih dulu di atasin" Ungkap nya.

Nakula mengangguk-anggukan kepala nya.

"Jadi lo mau dokter umum atau spesialis?" Tanya Nakula.

"Belum kepikiran, gampang deh nanti kalau Mas Esa udah pulang baru gue bicarain sama Ayah Bunda"

"- Tapi yang jelas gue mau S1 nya di sini dulu"

Nakula menatap Sadewa.

"Yaudah gue dukung aja dah. Soalnya gue aja masih bingung mau masuk fakultas apaan. Mas Abi ambil manajemen, Kak Bayu manajemen, Bang Juna pemasaran, Mas Esa sama Bang Janu juga manajemen. Masa gue manajemen lagi" Ucap nya menghela nafas.

Sadewa menepuk pundak Nakula.

"Coba lo cari-cari yang sesuai sama bakat lo"

"Nanti lah gue konsultasi ke Mas Abi sama Kak Bayu"

"Yaudah"

Hening sejenak.

"Hubungan lo sama Naira gimana? Masih belum official?" Tanya Nakula.

Sadewa menatap Nakula.

"Gue masih fokus ujian dulu sampe lulus. Gak mau ke ganggu takut ngecewain Ayah, Bunda sama kakak-kakak"

Nakula menepuk pundak Sadewa.

"Klasik! Lo kalau cinta sama Naira, lo bisa bagi bagi perasaan lo sama ambisi lo. Jangan sampe Naira bosen gara-gara di gantung mulu sama lo"

"Terus gimana lo sama Alina? Sampe sekarang gak ada tuh perkembangannya"

Nakula menghela nafas nya, wajah nya menjadi suram.

"Nyerah gue. Alina susah di gapai, apalagi sekarang dia kemana-mana sama Zayn terus"

"Lah baru juga ngelangkah masa udah nyerah"

Harta Tahta Keluarga || SuperMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang