Ujian terkahir

270 45 41
                                    

Selamat membaca...

-

-

-

"Selamat pagi semuanyaaaaa!!!" Pekik Nakula dari ruang keluarga menuju meja makan. Semua orang yang ada di meja makan tentu saja terkejut dengan teriakan si bongsor. Renata sampe mengelus perut nya sambil berucap pelan.

"Untung kamu gak keluar Nak, saking kaget nya" Lirih Renata yang hanya di dengar oleh nya.

"Nakula masih pagi udah ribut aja sih" Kekeh Januar yang membantu Renata menatap piring.

"Hehe kan biar kalian semangat juga" Ucap nya duduk di kursi meja makan.

Hanya diri nya. Yang lain masih di dalam kamar. Dan hanya ada Bunda, Renata serta Putri yang sedang memasak.

"Bunda bikin sarapan apa?" Tanya Nakula.

"Nasi goreng sama telor mata sapi" Jawab Renata.

"Ya Allah udah tiga hari ini Nakula makan terus nasi goreng sampe bosen" Keluh nya mengusap perut nya.

Renata tertawa pelan "Suruh siapa semalem beli nasi goreng. Kan masih ada yang lain nya buat di makan"

"Pengen yang simple Mba" Elak nya.

Renata hanya menggelengkan kepala nya.

Bunda dan Putri keluar dari dapur sambil membawa beberapa mangkuk besar berisi nasi goreng dan telor mata sapi. Mata Nakula berbinar saat mencium wangi sedap dari masakan Bunda.

Yang lain baru saja duduk di kursi meja makan. Tinggal Zulfa saja yang masih di dalam kamar tamu yang ia tempati semalam dengan Putri.

Oh iya, semalam Bayu, Januar, Arjuna dan Putri terkejut saat melihat Zulfa yang meringkuk menangis terus menerus di pelukan Bunda hingga tengah malam. Bunda bilang setiap Zulfa memejamkan mata nya pasti beberapa menit kemudian gadis itu berteriak ketakutan. Alhasil Putri memeluk Zulfa sambil memeluk gadis itu supaya merasa terlindungi. Sempat subuh tadi Zulfa tidak melihat keberadaan Putri, gadis itu langsung kelabakan ketakutan. Untung saja ada Renata yang masuk ke dalam kamar Putri untuk membangunkan nya. Niat akan membangunkan Putri, berakhir dengan memeluk Zulfa dan menenangkan gadis itu. Seperti nya gadis mungil ini mempunyai trauma parah semenjak kejadian semalam.

"Kak Put panggil Zulfa udah siap atau belum. Biar kita sarapan dulu sebelum pada berangkat sekolah" Titah Bunda.

Putri mengangguk, ia melangkah masuk ke dalam kamar tamu dan melihat Zulfa sedang memeriksa wajah nya di depan cermin.

"Zulfa, sarapan dulu yuk. Yang lain udah pada nungguin" Ajak Putri.

Zulfa menatap Putri dari pantulan cermin. Menghela nafas nya lalu berbalik.

"Kak punya masker gak? Gak mungkin Zulfa ke sekolah dengan keadaan kayak gini" Ucap Zulfa.

Putri terdiam sebentar lalu masuk ke dalam kamar menggeledah koper nya dan menemukan bungkus masker lalu memberikan nya pada Zulfa.

"Makasih Kak"

"Sama-sama. Yuk sarapan dulu. Kasian udah pada laper"

Zulfa mengangguk. Ia melangkah bersama ke meja makan bersama Putri. Ah iya, Zulfa kebetulan pagi ini memakai baju Putri sementara hingga nanti di sekolah baru Zulfa mengganti nya. Untung saja semalam Sadewa segera menelepon Naira dan memberitahu perihal Zulfa. Naira panik, ia ingin ke rumah Sadewa namun saat itu sudah larut dan Sadewa meminta Naira untuk meminjamkan seragam nya karena hari ini ujian nasional terkahir.

Harta Tahta Keluarga || SuperMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang