Pulang

325 45 44
                                    

Selamat membaca...

-

-

-

Aulia bergantian menatap Mahesa yang sedang memindahkan kacang dari piring milik Mahesa ke piring milik Aulia. Kepala Aulia di miringkan menatap Mahesa.

"Sa?"

Mahesa tidak menjawab ia tetap fokus memindahkan kacang yang ada pada sayur. Aulia menghela nafas nya. Sebegitu tidak suka nya Mahesa dengan kacang dan Aulia sebegitu bucin nya membiarkan Mahesa memindahkan kacang-kacanh tersebut ke piring nya.

"Ih Bunda, Mas Esa masa mindahin kacang nya ke piring Mba Aulia. Mana kacang nya banyak, nanti Mba Aulia jerawatan gimana?" Tunjuk Hechan.

Mahesa langsung mendongkak dan melihat sekitar lalu menatap Aulia yang sedang menatap nya. Dan atensi nya bergilir menatap kedua piring di hadapan nya.

"Mas Esa aduh, udah tau ga suka kacang masih aja di siuk" Bunda bertukar duduk dengan Hechan di samping Aulia.

"Ke siuk Bunda, Mas mau ngambil daging sama wortel nya tapi kacang nya ikut-ikutan"

"Sini Mba Aul kasih Bunda aja"

Aulia menolak "Gak papa Bunda. Ini juga Aulia aduk"

Bunda mengehela nafas nya "Mba Aul gak ada alergi kayak Mas Esa kan?"

Aulia menggelengkan kepala nya.

"Yaudah sok di lanjut makan nya. Sini Mas sisa nya kasih ke Bunda"

Mahesa pun mengambil piring sang Bunda dan memindahkan kacang-kacang nya ke piring Bunda nya.

"Kebiasaan banget" Lirih Arjuna menggelengkan kepala nya.

"Emang gak suka apa alergi?" Tanya Putri pada Januar.

"Dua dua nya" Jawab nya singkat.

Mereka pun kembali menikmati parasmanan. Si kembar menghampiri kursi depan jajaran Bunda sama Ayah.

"Bunda kerupuk udang nya abis" Ucap Nakula sedih.

Bunda menghela nafas nya. Anak-anak nya begitu ajaib. Mahesa yang tidak suka kacang dan si kembar yang setiap makan harus ada kerupuk udang.

Bunda yang tadi nya akan berdiri mengambilkan kerupuk untuk si kembar di tahan oleh Ayah.

"Nih punya Ayah aja" Ayah memberikan dua kerupuk udang satu untuk Nakula dan satu untuk Sadewa.

"Makasih Ayah" Ujar kedua nya lalu menempati kursi yang kosong di samping Naira.

"Nih" Naira menyimpan kerupuk udang nya pada piring Sadewa. Sadewa berbinar lalu berterima kasih pada Naira. Kan Naira jadi gemes sendiri.

"Mas nanti pulang beli dodol dulu ya. Rere pengen dodol yang panjang warna warni gitu" Ujar Renata.

Abimana tertawa kecil lalu mengelus perut Renata "Mau nya dedek apa mau nya Buna?"

Renata tersenyum malu-malu "Mau nya dedek ya" Ucap nya menunduk mengusap perut nya diatas tangan Abimana.

Abimana tertawa, ia mengangguk "Mumpung di Garut Mas beli nya yang asli dari sini nya"

"Iya iya sayang. Abisin makan nya dulu, apa mau nambah biar Mas ambilin"

Renata langsung menatap tajam pada Abimana lalu menjauhkan piring nya. Takut-takut tiba-tiba piring nya di isi lagi seprti kemaren saat makan malam bersama.

Abimana yang tidak tahan dengan gemesan istri nya hanya bisa mengigit bibir bawah nya. Ini tempat umum mana mungkin Abimana menyerang wajah istri nya disini.

Harta Tahta Keluarga || SuperMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang