Januar Koma

364 55 37
                                    


Selamat membaca...

-

-

-

"Bisa lebih cepat lagi? Tubuh Januar dingin banget" Ucap Putri kepada Kun yang sedang menyetir.

Naina menoleh ke belakang dengan cemas lalu menatap sang kekasih.

"Kun, lebih cepat" Ucap Naina menyentuh lengan Kun.

"Aku sedang mengusahankannya" Ucap Kun menyelip beberapa mobil di depan nya.

Putri terisak memeluk tubuh Januar. Satu tangan nya menahan perut Januar yang mengeluarkan banyak darah. Bahkan jok mobil Kun pun terkena darah Januar.

"Bertahanlah. Kumohon" Lirih Putri berbisik di telinga Januar.

"Sial!" Umpat Kun memukul stir saat lampu traffic berwarna merah.

"Terobos aja sayang. Kita lagi bawa orang yang lagi sekarat" Ucap Naina.

Kun menatap sekitaran jalan dan langsung menekan pedal gas dengan kecepatan maksimal.

Januar tiba-tiba saja terbatuk dan mengeluarkan darah dari mulut nya. Putri yang melihat itu langsung memekik tertahan dan semakin terisak.

Naina dan Kun ikut cemas. Naina pindah ke jok belakang lalu berlutut di samping Januar san mengecek nadi di tangan juga leher Januar.

"Bertahalah" Lirih Kun dengan cemas. Bahkan kedua tangan nya bergetar.

"Januar, aku mohon bertahanlah. Sedikit lagi, aku mohon" Ucap Naina merasakan jika nadi Januar berdenyut lemah.

Putri menggelengkan kepala nya dan semakin erat memeluk leher Januar sambil terisak.

"Sayang, kita baru aja mulai kisah kita. Aku mohon jangan pergi sekarang" Bisik Putri.

"Sialan, kenapa rumah sakit kayak jauh banget sih!" Umpat Kun dengan kesal.

Beberapa menit kemudian mobil Kun berhenti di halaman rumah sakit. Pemuda itu lantas keluar dari dalam mobil dan memberitahu pada perawat disana jika ia membawa orang yang sedang sekarat.

Tiga perawat langsung mendorong brankar lalu membantu mengeluarkan tubuh Januar dari dalam mobil.

Putri dan Naina berlari di belakang Kun dan perawat yang membawa brankar Januar.

Januar kembali terbatuk mengeluarkan darah, dan seorang perawat melakukan sesuatu pada tubuh pemuda itu.

"Panggil Dokter Jaka!! Denyut nadi nya melemah!!" Pekik seorang perawat berjilbab.

Perawat laki-laki itu segera berlari entah kemana. Brankar itu di masukan ke dalam ruang UGD dan segera di tutup oleh perawat lain nya.

"Tunggu disini. Kami akan menyelematkan nya" Ucap sang perawat itu dan kembali menutup pintu.

Seorang Dokter dan perawat laki-laki itu berlari masuk ke dalam ruang UGD.

Tubuh Putri beringsut diatas lantai dan terisak. Naina memeluk Putri dan mengusap punggung kekasih Januar itu.

"Percayalah, dia akan baik-baik saja. Dokter sedang melakukan yang terbaik" Lirih Naina ikut terisak.

Putri mengangguk lemah dan menyandarkan kepala nya di dada Naina.

"Januar, aku mohon. Bertahanlah" Lirih nya dalam hati.

"Sayang, aku mau hubungin dulu keluarga Januar" Ucap Kun.

Harta Tahta Keluarga || SuperMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang