Kesepakatan satu pihak

313 60 44
                                    

Hallo, sorry baru update lagi hehe. Masih ada yang nungguin kah??

•••

Selamat membaca...

-





-






-


Sudah dua minggu dari kejadian Nakula yang salah paham pada Zulfa. Dan selama dua minggu itu pula, Nakula tidak berhenti menemui Zulfa di rumah keluarga Jeno dan Nana. Beberapa kali Nakula ke rumah itu, dan selalu mendapatkan penolakan dari Jeno atau Nana bahkan Zulfa sama sekali tidak ingin menemui nya barang hanya sedetik saja. Perasaan Nakula di luputi kegelisahan setiap malam sebelum tidur. Dimana wajah Zulfa yang kecewa saat memandang nya, dimana wajah Zulfa yang menangis karena ulah nya, dan wajah Zulfa yang memberikan tatapan benci pada nya.

Nakula ingin merasa egois dan ikut menyalahkan Zulfa dalam hal ini. Toh, biang dari awal semua kejadian ini karena Zulfa. Tapi, balik lagi. Nakula sudah terlanjur jatuh cinta pada gadis bermata bulat itu. Lantas, apa yang harus Nakula lakukan sekarang? Semua usaha sudah ia coba untuk bertemu dengan Zulfa dan selalu di halangi oleh Jeno dan Nana.

Seperti malam ini, hujan deras mengguyur ibu kota sedari sore tadi. Dan Nakula, masih setia berdiri di depan pagar bersama cokelat tua yang menjulang tinggi menutupi kawasan rumah megah di dalam nya. Iya, Nakula sekarang tengah berdiri di depan mobil nya menunggu Zulfa untuk menemui nya. Meluruskan semua permasalahan yang terjadi diantara mereka.

"Jeno, Nana biarkan Yuqi menemui Nakula. Di luar hujan deras, bisa-bisa Nakula jatuh pingsan jika lama-lama diluar" Ucap sang Ibu.

"Engga Bu, biarin aja. Itu mau nya dia juga" Ucap Nana acuh.

Jeno melirik kearah Zulfa yang sedari tadi duduk dengan tidak tenang nya di depan televisi.

"Temuin gih, kayak nya ada sesuatu yang mau lo omongin sama dia" Titah Jeno.

Nana langsung terkejut dan meninju bagian bisep kembaran nya.

"Jen, lo apaan sih! Lo yang bersikeras buat gak nemuin Yuqi sama Nakula. Kok sekarang lo berubah fikiran!" Kesal Nana.

"Na! Biarin Yuqi selesain semua nya sekarang. Dari pada Yuqi terus-terusan di teror kayak gini!!" Balas Jeno.

Zulfa tanpa peduli perdebatan saudara kembar itu langsung beranjak mengambil payung dan keluar dari rumah.

Hujan lumayan lebat ternyata. Dan Nakula masih setia berdiri di depan mobil nya. Bodoh!

Zulfa menyuruh satpam untuk membuka gerbang nya. Saat gerbang terbuka, Nakula segera menegakkan tubuh nya dan tersenyum simpul melihat Zulfa melangkah kearah nya.

"Akhir nya lo mau nemuin gue" Ucap Nakula.

"Masuk mobil lo. Kita bicara di dalem mobil"

Nakula mengangguk dan membuka pintu penumpang dan mempersilahkan Zulfa untuk masuk mobil nya. Setelah itu Nakula berlari masuk ke dalam mobil nya.

"Langsung aja ke inti nya" Ucap Zulfa tanpa melihat kearah Nakula.

Nakula menghela nafas nya lalu mengusap wajah nya yang terkena air dari rambut nya yang basah.

"Zulfa, apa lo ga bisa kasih gue kesempatan lagi?" Tanya Nakula lembut.

Zulfa memejamkan mata nya lalu perlahan menghadap kearah Nakula.

"Kasih tau gue gimana cara nya buat gue kembali lagi sama lo setelah perasaan gue udah mati? Lo tau semenjak nyokap gue meninggal, gue udah mati rasa!"

Harta Tahta Keluarga || SuperMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang