Senin

297 46 37
                                    

Selamat membaca...

-

-

-

Senin pagi, semua keluarga -kecuali Januar- sedang melakukan sarapan. Arjuna lebih dulu menyelesaikan sarapan nya dan berpamitan pada Ayah dan Bunda, akhir-akhir ini Arjuna sedang di sibukan untuk pembukaan cabang cafe nya di daerah Depok. Januar kebetulan menginap di rumah sakit menemani Putri dan siang ini Bunda serta Renata akan menjenguk Putri lagi melihat perkembangan keadaan calon menantu Wijaya.

"Hari ini Kak Bayu mau kemana sama Sarah?" Tanya Ayah.

"Mau foto prewedd di studio aja Ayah, udah mepet banget waktu nya, buat hotel sama yang lain nya udah siap" Ucap Bayu.

Ayah mengangguk "Ayah bangga sama kamu, gak neko-neko"

Bayu tersenyum bangga. Abimana mengusap punggung Bayu memberi semangat.

"Pasangan yang cocok emang Kak Bayu sama Sarah tuh sama-sama simple" Ujar Abimana.

"Iya Mas" Ucap Bayu tersenyum.

"Nakula, Sadewa fokus kerjakan ujian nya ya bismillah dulu nanti sebelum ngerjain soal nya" Ucap Ayah.

Si kembar mengangguk patuh.

"Berangkat bareng Ayah sama Mas Abi. Nanti di jemput sama Mang Engkos kalau engga nanti di jemput sama Mas Esa" Ucap Ayah.

Mahesa sedikit tersentak saat mendengar nama nya di sebut. Bunda menatap Mahesa dengan diam, sedari tadi Bunda memperhatikan Mahesa yang terdiam saat pertama duduk sampai sekarang menghabiskan makanan nya.

Semalam Mahesa pulang paling larut, dan Bunda belum sempat bertanya karena tiba-tiba Ayah memanggil Bunda untuk membahas masalah Januar dan Putri.

"Berangkat yuk Ayah, kita mau belajar dulu sebelum ujian di mulai" Ucap Sadewa.

Ayah mengangguk, keempat nya berdiri dan mengambil jas untuk Ayah dan Abimana, ransel untuk si kembar.

Seperti biasa mereka akan berpamitan dan mengecup singkat dahi para istri dan si kembar akan menyalami orang-orang yang lebih tua.

"Hati-hati sayang, semangat ujian nya ya semoga di mudahkan" Ujar Bunda mencium pucuk kepala si kembar bergantian.

"Aamiin, berangkat Bunda"

Keempat nya sudah berlalu dari meja makan. Tersisa Bunda, Renata, Bayu, Mahesa dan Hechan.

"Bunda, Echan mau main ya sama temen-temen" Ucap Hechan.

"Main kemana chan? Mau bawa motor nya Mas Abi?" Tanya Bunda.

Hechan menggelengkan kepala nya "Nanti di jemput sama temen, mau pada ke dufan bun"

"Yaudah hati-hati, nanti Bunda kasih uang jajan nya"

Hechan tersenyum senang.

"Gak usah Bunda, kesenengan nanti si bontot. Echan kan kemaren baru di transfer sama Mama buat jajan" Tegur Renata.

"Gak papa Mba Rere, kan Bunda yang pengen ngasih nya bukan Hechan yang minta nya"

Hechan tersenyum puas meledek Renata. Sedangkan Bayu terkekeh pelan.

"Oh iya Bunda. Mama sama Papa nanti kesini nya lusa katanya masih ada kerjaan yang belum beres di Lampung nya" Ucap Renata.

"Iya Mba, kamaren juga emang Mama echan nelepon Bunda nanyain mau di bawain apa dari Lampung buat nanti pesta pernikahan. Tapi Bunda bilang gak usah bawa apa-apa soal nya takut malah gak bisa di bawa di pesawat nya" Ujar Bunda. Renata terkekeh, Mama nya itu selalu royal juga.

Harta Tahta Keluarga || SuperMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang