Bab 58.

1.4K 101 4
                                    

Alfred memandang sebuah lembar foto hitam putih yang ada digenggamannya kini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alfred memandang sebuah lembar foto hitam putih yang ada digenggamannya kini. Wanita yang tersenyum cantik itu adalah Mellisa. Entah bagaimana dulu peristiwa dalam lembar foto hitam putih itu terjepret dan masih dia simpan hingga kini.

"Fred, boleh Mama masuk?"

Buru-buru Alfred menyimpan foto itu lagi dalam lacinya saat tahu Ratna memanggilnya.

"Masuk."

"Ini Mama bawa makanan, kamu belum makan ke bawah. Jadi Mama bawa kesini."

"Letak disitu aja."

Ratna menurut. Sebentar dia memandang punggung Alfred yang sibuk memegangi ponselnya.

"Fred," Panggilnya pelan.

"Kalau Mama mau bilang supaya aku melaporkan diri ku atau memberitahu Mellisa, mending aku pergi lagi dari sini."

Ratna pun bungkam tak berani angkat suara lagi. "Mama permisi kalau gitu. Tolong dimakan nasinya ya, Fred."

"Iya-iya."

Sepeninggal Ratna, Alfred memutar badannya ke sumber aroma makanan. Sudah lama dia tidak makan nasi, membuat badannya berubah kurus dan ceking.

Dengan lahap dia menyantap makanannya. Sambil memegangi lembar foto lain.

 Sambil memegangi lembar foto lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hati Alfred panas. Sejak dulu, Mellisa selalu antipati untuk berfoto berdua. Sekarang, akun media sosial milik wanita itu penuh dengan foto milik si bajingan Nirwana.

 Sekarang, akun media sosial milik wanita itu penuh dengan foto milik si bajingan Nirwana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Prime ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang