Bab 62.

1.2K 89 6
                                    

Blackpool Sands-Devon

"Baaas, udah ya..?" Pinta Mellisa ngos-ngosan.

"Sedikit lagi, Sayang. Sedikit lagi aja..."

"Aku udah pegal, Bas..."

Bastian tersenyum berkacak pinggang, "Aku jamin setelah sampai disana, pegal kamu hilang."

Mellisa cemberut saja tapi terus berjalan. Rasanya dia begitu tidak sabaran untuk sampai. Setelah semalaman tidak mendapat tidur yang cukup, sekarang dia dihadapkan untuk berjalan kaki selama setengah jam dari kota untuk sampai di sebuah pantai.

Bastian menjelaskan kalau dia ingin menunjukkan sesuatu pada wanita itu.

"Ini. Kita sampai." Ucap Bastian berhenti di depan sebuah gerbang dengan papan kayu.

Mellisa membaca papan tulisannya dan segera mengerti dimana keberadaan mereka.

"Kita ke pantai?"

Bastian mengangguk semangat.

"Jadi itu sebabnya kita bawa ini semua?" Mellisa seolah tidak terima karena menenteng tas berat berisi peralatan dan baju pantai.

"Jangan marah dong, sayang... Aku cuma mau ajak kamu naik ke kapal. Cuma semalaman doang kok. Aku udah sewa buat kita pakai."

Mellisa terbelalak. "Kamu sewa kapal!?"

Bastian mengangguk lagi.

"Kita beneran bermalam di atas laut, Bas?"

"Kenapa? Memangnya kamu mabuk laut?"

Mellisa berjalan mendahului Bastian. Sekarang perasaannya seolah berganti seratus delapan puluh derajat.

"Ayo, Bas! Cepetan!" Teriak Mellisa.

Alis Bastian naik sebelah, terkejut atas perubahan mood Mellisa.

Setelah mendaftar pada petugas pantai dan menjalani pemeriksaan, mereka dibimbing oleh seorang beach man.

Mata Mellisa tidak bisa lepas pada semua detil hamparan pinggir pantai.

"Can we enter the boat now?" Tanya Bastian.

"Soon, sir. Got to check the equipment first."

Mendapati bibir pantai, Mellisa merentangkan tangannya menghadap laut. Semilir angin berhembus, meniupkan aroma asin dari air laut. Sayup burung dari langit berpadu dengan suara dedaunan pohon.

Bastian siap memotret Mellisa dari pos penjagaan. Setelah barang-barang mereka di periksa, guard langsung menunjukkan kapal.

Dua pria menjadi pemandu mereka.

Mellisa terkagum-kagum saat kapal mendekati bibir pantai.

"Have you enjoy then Mrs. Dermawan?" Bisik Bastian saat menggandeng tangan Mellisa menaiki kapal.

"You're the best man that every woman could deserve, Bas. How can I ask more?"

Prime ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang