Bab 40.

1.6K 102 2
                                    

Siang itu Ratna sedang mengurus bunga-bunga di taman belakang rumah. Halaman rumah Pulo Mas memang sengaja dibuat lebar supaya Ratna bisa mengoleksi tanaman Anggrek kesukaannya. Tiba-tiba saja dia kedatangan tamu. Kali ini, tamu itu sosok yang membuatnya kaget.

"Halo Ma..." Erin menyapa ramah. Dia tahu, kalau Ratna kurang suka padanya. Jadi Erin sengaja berlagak manis.

"Mau apa kamu?" Ratna bertanya curiga.

"Loh, ketemu mertua ku lah! Mama gak kangen aku ya?" Erin langsung memeluk Ratna.

"Jangan sembarangan kamu, Rin!" Ratna menangkis badannya agak menghindar.

"Ih, Mama! Aku kan kesini udah lama gak ketemu Mama..."

"ERIN!" Panggilan menggelegar segera menyahut dari belakang.

Keduanya langsung mendapati Alfred yang berjalan dengan wajah masam.

"Nah, suami aku datang..."

"Beraninya kamu kemari!" Alfred menyelak kuat, mendorong Erin menjauh dari Ratna.

"Alfred kamu jangan teriak-teriak!"

"Mama gak usah ikut campur! Naik ke kamar sekarang! Sekarang!" Perintah Alfred cepat.

"Ih...kamu jangan dorong-dorong badan aku ya!" Erin menyentak.

"Diam kamu!" Balas Alfred. "Sudah ku bilang jangan berani datang ke tempat ini!"

"Kenapa? Memangnya kenapa, ha!?" Tantang Erin.

Ratna sudah naik ke kamarnya dari tadi. Lebih baik dia menghindar. Baginya, menghadapi Erin atau Alfred sama saja.

"Aku kan sudah bilang supaya kamu jangan ke tempat Mama ku? Apa kurang ngerti!?"

"Loh, kamu gila ya? Aku ini istri mu! Apa salahnya aku bersilahturahmi ke rumah mertua ku?"

Ratna memejamkan matanya di kamar. Suara ribut-ribut antara Alfred dan Erin begitu memekakkan telinga.

"Kamu dengar ya, aku gak suka kamu datang ke tempat ini! Aku gak suka! Pokoknya kamu jangan berani lagi datang ke tempat ini!"

"Kenapa? Kamu takut? Jangan-jangan kamu lagi nyembunyikan sesuatu dari aku? Iya!?"

Alfred mengusap wajahnya dongkol. "Ayo keluar, keluar, keluar, cepat keluar!" Alfred mendorong badan Erin cepat sampai ke depan pintu.

"Kamu dengar ya Alfred, kamu jangan atur-atur aku lagi!"

"Berani kamu bentak aku, ha!?"

"Akh!"

Alfred mendorong Erin ke depan pagar dan langsung menguncinya dari dalam.

"Alfred! Biarin aku masuk! Alfred!" Teriak Erin.

Alfred masuk ke rumahnya dan tak merespon jeritan Erin. Dia kepalang pucat dan ketakutan. Jangan sampai Erin masuk dan mendengar dari Ratna tentang pernikahannya dengan Mellisa.

"Mama! Mama!" Panggil Alfred kuat.

Ratna turun segera menemui Alfred.

"Kamu gak perlu teriak-teriak, Fred! Mama dengar!"

"Mama sudah bilang apa sama Erin?"

"Enggak, Mama belum ada bilang apa-apa sama Erin. Mama gak ngerti maksud kamu apa."

"Jangan berani bilang apapun tentang aku dan Mellisa sama wanita itu, paham!?"

"I-iya. Tapi Fred-"

"Gak ada tapi-tapi! Aku bilang jangan pernah!"

"Mama gak ada bilang apa-apa, Fred. Justru Mama yang mau tanya, kenapa Erin masih berhubungan sama kamu? Kamu sudah menikahi Mellisa, Fred!"

Prime ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang