Bab 32.

1.4K 111 5
                                    

Mellisa sedang mengetik pesan balasan pada Tetti saat Bastian keluar dari kamarnya.

"Riko mana?" Tanya Mellisa.

"Riko di kamar ku."

"Oh..."

Kecanggungan Bastian dan Mellisa mulai terjadi lagi.

"Kamu-"

"Kamu-"

"Kamu deluan."

"Enggak, kamu deluan." Balas Bastian.

"Aku mau bilang... soal Alfred, Bas."

"Ayo kita bicara di sana."

Mellisa mengikuti Bastian kembali ke dapur. Di dapur, ada sebuah meja mini bar. Mereka duduk saling bersisian.

Mengingat Mellisa datang bukan cuma untuk meminta maaf dan balas ganti rugi atas perbuatan Alfred, sekarang dia harus meminta Bastian untuk jangan menjebloskan Alfred ke penjara.

"Bas, aku minta maaf soal wajah kamu."

"Apa meminta maaf pun sekarang jadi tugas kamu?"

"Aku tahu perbuatan Alfred gak pantas, Bas. Dan atas nama Alfred, aku minta maaf." Ulang Mellisa.

Bastian menoleh untuk melihat Mellisa.

"Minta maaf pun gak cukup, Mell."

"Aku tahu, aku ngerti, dan... ini gak mudah."

"Kalau gitu kenapa aku harus maafin dia?"

"Karena... karena... dia sepupu kamu,"

Bastian mendesah,"Aku gak mengerti kenapa kamu rela melakukan ini."

"Alfred suami ku, Bas!" Mellisa menjawab cepat.

Bastian melihatnya,"Kalau gitu kamu akan melakukan apapun untuk Alfred kan?"

"Iya. Apapun." Sahut Mellisa.

Bastian tersenyum, "Apa yang kamu tawarkan sebagai ganti rugi mencolong uang dari perusahaan ku oleh Alfred?"

"A-aku akan ganti rugi uang yang Alfred ambil dan ngembaliinnya dengan cepat. Tapi jangan tahan Alfred di penjara. Plis?"

"Aku akan pertimbangkan, Mell."

Bastian beranjak dan Mellisa segera mengikutinya.

"Aku cinta dengan Alfred, Bas. Kamu tahu kami baru menikah."

Karena itulah.

Bastian muak dengan ucapan tentang cinta. Setahunya wanita hanya mencintai pria untuk uang. Mengapa pula wanita itu sesumbar cinta untuk seorang pria setulus itu?

Apalagi dia tidak suka mendengar kata-kata tadi. Memangnya dia peduli jika wanita itu mencintai Alfred? Pria itu saja tampak tenang-tenang saja mungkin sekarang dikantor polisi. Alfred memang berniat melakukan pecucian uang dari kantornya sebanyak itu. Maling tetap saja maling.

"Bas, kamu gak sungguh-sungguh penjarakan Alfred kan?" Sekali lagi Mellisa bertanya.

"Memangnya menurut mu wajah ku gak benar-benar luka karena dipukul suami mu?"

Mellisa terdiam.

"Lagian," Bastian menambahi. "kamu masih belum bayar sisa ganti rugi kontrak proyek kan, hmm?"

"Kamu tinggal tambahin aja biar semuanya bisa aku bayar."

"Pakai cara apa?" Tantang Bastian berjalan mendekat padanya.

"Itu gak urusan kamu, Bas."

"Setahuku, harga klinik Alfred cuma laku dijual setengah dari total utang yang harus kalian bayar sebagai ganti rugi."

Prime ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang