Mellisa sudah menyusun rencana yang matang tentang bulan madunya nanti. Karena dapat sponsor penerbangan gratis dari ayahnya, dia jadi berniat membelikan oleh-oleh jam tangan sebagai gantinya. Pastinya dari hasil bonus proyeknya nanti.
"Mell, yuk mulai. Kameramennya udah nongol."
"Oke, mbak." Dia menjawab.
Setelah menutup buku catatan kecilnya, dia keluar menyusul Anita.
Rupanya disana Bastian. Mata mereka selalu bertemu dan jadi saling tersenyum.
"Belum berhasil juga ajak tidur dia?"
Bastian kaget. Rupanya Antonio, salah satu kru kameramen yang usil.
"She is not my type." Kata Bastian seperti itu.
Alis Antonio naik, seolah mencemooh. "Awas ntar malah kebalik. Sekalinya berhasil, malah ketagihan." Ejeknya lagi.
Bastian tertawa saja. Dia tidak mau ambil pusing.
"Lihat, badannya bagus banget. Kalah dengan supermodel kita tahun lalu yang dari Ukrain. Boobs nya gede. Kata Anita cup F."
Bastian makin tertawa. Percakapan porno seperti ini memang lumrah di setiap proyek sejenis. Sederhananya, wanita yang dipilih jadi model memang terkenal dengan track record 'call and pay'.
Malas menanggapi Antonio yang berkata demikian sambil mengganti lensa kamera nya, Bastian memilih duduk.
"Gue perhatiin anaknya friendly dan asik. Kenal darimana Bas?"
"Pak Jono."
"Ooh... si Jono? Yang dari Sedjiwa Rakyad kan? Jadi dia pegawainya si Jono? Bagus juga pilihannya ya."
Bastian cuek saja. Dia masih tidak menanggapi.
"Kira-kira kamu gak mau jadikan dia sekalian model gravure di unit women fashion and textile kita, Bas?" Antonio terus menjejalkan pertanyaan.
Alis Bastian naik sebelah.
"Kenapa? Kok malah liat aku begitu?"
"Kamu pikir dia mau?" Bastian meragukan.
Mereka sama-sama melihat Mellisa yang sedang dipotret memegang botol produk perawatan tubuh. Lagi-lagi, matanya bersibobrok dengan Mellisa. Terlanjur saling melihat, Bastian tersenyum lagi.
"Katanya 'she's not my type, she's not my type', tapi disenyumin juga. Dasar munafik!" Antonio mengejek. Logat Jawanya sangat ketara.
Bastian tertawa. "Awas kamera mu, Nton!" Balasnya mengejek sepeninggal Antonio.
Memikirkan usul Antonio, Bastian senyum-senyum. Bagaimana nantinya wanita itu mengamuk kalau diajak jadi model gravure untuk unit pakaian wanita, Bastian berpikir. Pasti wanita itu berubah lagi jadi wanita ular seperti mereka pertama bertemu.
Kekasih Alfred ini memang menarik sekali.
Rencananya kemarin sukses walau sedikit melenceng. Dia memang amatir untuk berbuat jahat. Apalagi mengganggu hubungan orang. Nyatanya dia tidak perlu bertindak, banyak wanita mau berselingkuh dengannya. Hanya saja Bastian lebih suka hubungan selibat.
Dua kru di depannya tampak asik berdiskusi. Karena penasaran, Bastian ikut nimbrung di belakang mereka. Mereka tampak kikuk, apalagi itu bos mereka.
"Saya gak kan ganggu proses editing nya." Kata Bastian langsung. "Saya cuma mau lihat hasil fotonya. Bolehkan?"
"Tentulah, Pak. Ini, lihat, Pak."
Bastian tercengang. Bukan main dia sampai tak berkedip.
"Itu ya?" Bastian terperangah. Dia tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prime Project
RomanceNOVEL DEWASA. 2020. Qeryana Grail. Indonesia. Copy Rights. Mellisa Subroto berusaha bisa mewujudkan pernikahan impiannya. Gaun yang cantik, dandanan memukau, pasangan tercinta, juga janji sehidup semati. Lalu waktu itu datang, ketika pria yang dicin...