Apartemen Sunlit yang letaknya dekat dengan pusat kota Jakarta itu dihuni sedikitnya 1000an orang saja. Apartemen yang didesain khusus untuk kaum urban yang terpaksa pulang pergi itu merupakan tempat tinggal Alfred selama ini.
Sejak memilih pisah tempat tinggal dengan Ratna, Alfred menghabiskan sedikitnya waktu selama 2 tahun belakangan ini. Ini juga karena Alfred enggan serumah dengan Erin dan kedua anak kembarnya. Alfred selalu beralasan jika dirinya harus cross seminar setiap pekan.
Alasan demikian adalah cara yang Alfred lakukan demi memuluskan hubungannya dengan Mellisa. Wanita berparas cantik jelita itu menarik perhatiannya. Alfred tak peduli jika statusnya sebagai seorang ayah. Toh dia pikir pernikahannya dengan Erin cuma sebagai bentuk tanggung jawab dari insiden tak sengaja saja.
Saat memikirkan cara-cara apalagi yang akan dia katakan pada Mellisa untuk menyembunyikan Erin, Mellisa muncul di dalam kamar.
"Kamu lama banget, ngapai aja?"
"Hmm... Sini deh,"
Pintu ditutup dan Mellisa masuk. Alfred merengkuhnya, membaui lehernya, "Kalau sekarang, kita udah bisa bermalam pertama ya?"
Wajah Mellisa tersipu, "Alfred kamu, ih!"
Alfred memutar badannya dan mengecup pipinya terlebih dahulu.
"Kamu cantik banget,"
"Alfred..." Tutur Mellisa tersipu.
Alfred akan menyibak rambut Mellisa ke belakang telinga saat tiba-tiba dia melihat bekas keunguan di belakang telinganya.
Mellisa kaget badannya di dorong.
"Ini kenapa?" Tanya Alfred sambil memencet area keunguan.
"Kenapa sih?"
"Ini kamu kenapa!?" Alfred bertanya mengulangi dengan gusar.
"Mana sih?"
"Ini bekas apa!" Cetus Alfred menuduh cepat.
Mellisa melangkah ke cermin dengan cepat, menyibak rambutnya dengan segera. Seketika, sekelebat ingatan Mellisa langsung berputar.
Bastian yang pasti melakukan ini!
"Kenapa? Kamu mau bilang kepala mu geger sampai lupa?"
"Ini... Ini aku juga gak tahu kenapa, Fred..."
"Kamu jangan bohong ke aku ya, Mell! Aku gak bodoh gak ngerti ini bekas apa!"
"Tapi aku gak tahu ini bekas apa, Fred... Aku bersumpah aku gak tahu..."
Alfred langsung mondar-mandir keluar kamar.
"Kamu ada main sama pria lain kan? Iya kan!?"
"Astaga, Alfred... Kamu..."
"Udah-udah, diam kamu! Gak usah pake drama lagi!" Alfred menghentak badan Mellisa agar berhadapan. "Bilang sama ku, ini gara-gara apa!?" Desis Alfred menggeram.
Mellisa gemetar ketakutan, "Aku juga gak tahu, Fred..." Jawabnya tersedu. Dia sudah terisak.
"Awas kamu sampai bohongi aku!"
Alfred segera pergi keluar kamar dan tak berkata apa-apa lagi. Kini, Mellisa tinggal sendirian lagi.
Dia kembali bercermin dan merutuk sejadi-jadinya.
"Bekas sialan! Bastian sialan! Kenapa kamu selalu ganggu hidup aku, Baaas!"
Isakan Mellisa mereda setelah beberapa menit. Dia sendiri tidak menyadari bahwa bekas percumbuan paksa yang Bastian lakukan justru meninggalkan bekas dikemudian hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prime Project
RomanceNOVEL DEWASA. 2020. Qeryana Grail. Indonesia. Copy Rights. Mellisa Subroto berusaha bisa mewujudkan pernikahan impiannya. Gaun yang cantik, dandanan memukau, pasangan tercinta, juga janji sehidup semati. Lalu waktu itu datang, ketika pria yang dicin...