warning!

953 130 6
                                    

Sahabat,
Menikam dalam kelam
Kau sebut dirimu sahabat,
nyatanya cuma memperalat
Hey, aku tidak bodoh
Hanya saja mencoba tidak ingin tahu
Kau pikir kau sangat pintar
Lihatlah, ku buat kau senang dalam permainan mu
Sementara aku,
duduk manis menertawakan dirimu

_penyerangdiam-diam_

Arcanus

_____

Kesalahpahaman tentu saja mampu memecah belah persatuan. Seorang laki-laki dikabarkan tega membunuh temannya hanya karena ia tidak sengaja melihat istrinya pulang bersama dengan temannya tersebut. Tanpa menilik lebih jauh alasan yang sesungguhnya, padahal temannya itu rela mengorbankan nyawa demi menyelamatkan istrinya dari aksi begal sadis.

Emosi memang merajai puncak tertinggi, seringkali akal dinomor duakan dan hati dianggap sebagai pajangan. Mata tak selalu melihat dengan benar, kala gelap ia tak berfungsi sama sekali. Telinga juga tak bisa dijadikan sahabat, kadangkala tawa menggema di malam hari terdengar seperti raungan mengerikan.

Apa yang dilihat, belum tentu benar adanya. Apa yang didengar, bisa jadi bukan fakta kejadiannya. Mulut bisa berbohong, telinga bisa tuli. Hati juga bisa berkhianat, akal tak selalu bisa diandalkan. Kau dikecewakan bukan oleh orang lain, tapi dirimu sendiri. Itulah faktanya.

"Lo udah ngomong sama Edo?" Ujar Gamma memecah keheningan diantara mereka.

Danu masih asik berpetualang di layar ponsel, menulikan pendengarannya. Cowok itu masih terus bungkam soal permasalahan yang mereka hadapi. Jangankan baikan, saling bertukar cerita saja Danu enggan. Bagaimana sahabatnya yang lain mau memberikan nasihat, sedang yang sedang bermasalah menutup rapat percakapan.

Gamma hanya bisa menghembuskan napas pasrah. Berdiri ditengah-tengah antara kedua sahabat yang sedang bertengkar bukanlah perkara mudah. Dia dan Arion harus menjadi mediator untuk memperbaiki tali persahabatan antara Danu dan Edo. Mereka harus pandai merangkul dua kubu yang berselisih, sebab salah sedikit bukan tidak mungkin hubungan persahabatan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun itu bisa hancur selamanya.

Tak ada yang mau mendengarkan, ego dikedepankan. Contoh kunci kehancuran yang nyata. Harus bagaimana lagi Gamma dan Arion bersikap menengahi mereka berdua? Danu keras kepala, Edo begitu juga. Tidak ada yang mau mengalah.

"Gimana kabar Zefa?" Ucapan Gamma berhasil mengalihkan seluruh atensi Danu.

Gelengan kepala menjadi jawaban. "Masih belum bisa ditemui." Timpal Danu sendu.

Sudah hampir seminggu Zefa tak ada kabar. dan bukan sekali dua kali juga Danu coba menerobos untuk bisa menemui gadis itu saat di rumah sakit hingga kini dikediamannya. Teramat ketat, sampai-sampai disetiap sudut bangunan rumah gadis itu diberikan penjagaan. Sama seperti yang di rumah sakit waktu itu, Danu melihat semua penjaganya adalah para preman yang memiliki tubuh kekar serta tampang sangar. 

Akibatnya, Danu tidak mempunyai akses ataupun sedikit celah untuk bisa berjumpa dengan Zefa. Padahal dia sudah sangat merindukan gadis itu dan dia juga masih mencemaskan keadaannya. Belum ada kabar tentang kondisi Zefa semenjak kejadian waktu itu. Keluarganya seakan menyembunyikan kabar tentang Zefa dari siapapun, termasuk Danu. Reno juga tidak bisa dihubungi lagi. Dipastikan kalau pria itu marah karena Danu yang sudah lalai menjaga putrinya.

Kalau Algio jangan ditanya. Manusia batu atau lebih dikenal sebagai beruang kutub itu, belum Danu bertanya saja dia sudah melengos pergi. Algio tidak membiarkan Danu mendekatinya walau sesaat. Kala berpapasan saja Algio memilih menghindar. Tak heran Danu merasa tidak punya harapan lagi untuk menemui gadis itu.

Arcanus (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang