Sudah menjadi orang gila hari ini?
Mau tutorialnya?
Berguru sama kakek Bismo aja
Dijamin lulus tanpa seleksi
Asal mau aja
Selamat mencoba:)_Arcanus_
__
Ketiga sahabat itu tercengang melihat banyaknya orang dengan setelan jas hitam formal berjejer rapih menyambut kedatangan mereka.
"Om," sapa Gamma kemudian membungkuk hormat diikuti Edo.
Danu menatap bingung tingkah kedua sahabatnya itu. Mengapa mereka bersikap seperti itu?Tak lama kemudian, matanya membulat sempurna. Dia teringat satu hal.
"Itu kan preman yang mukulin gue waktu itu," batin Danu ingat betul kejadian di parkiran rumah sakit saat ia diserang secara tiba-tiba.
Lamunannya buyar saat Edo menoel lengannya menyuruh untuk membungkuk hormat juga. Dengan terpaksa ia mengikutinya.
Danu menatap tangan yang terulur dihadapannya. "Saya Ramon", dia memperkenalkan diri setelah melihat kebingungan dimata Danu.
Dengan ragu Danu menjabat tangan orang yang pernah menyerangnya itu.
"Maaf, waktu itu saya hanya menjalankan tugas," ucapnya formal, Danu mengangguk kaku. Tugas seperti apa dia tidak tahu, yang jelas dia pernah menghajarnya dan itu sakit sekali.
Ramon adalah salah satu anak buah Reno, ia adalah preman yang ditemui Gamma saat mengantar Zefa pulang waktu itu.
"Dominus dan Praesses sudah menunggu kalian," ucap Ramon dengan nada tegas.
"Siapa lagi mereka?" Batin Danu tak mengerti.
Mereka mengikuti Ramon dari belakang. Banyak hal yang ingin Danu tanyakan, namun ia harus menemui Zefa terlebih dahulu.
Sebuah ruangan megah menyambut mereka. Danu sama sekali tak menyangka kalau ada ruangan rahasia di kediaman Reno. Setahunya, Arcanus mempunyai markas rahasia yang konon berada jauh dari keramaian. Ternyata itu semua hanya rumor belaka, markas rahasia itu berada dibawah tanah dan tepat dimana mereka berada sekarang.
Luasnya diperkirakan lebih besar dari mansion Reno. Mungkin markas ini seluas area sekitar mansion atau lebih. Gamma dan Edo juga sama terkejutnya. Sedari tadi mata mereka menyapu pandang setiap sudut. Banyak ruangan yang pintunya didominasi warna hitam. Lantainya terbuat dari bebatuan marmer, lampu mewah menggantung disetiap sudut. Kemewahannya mengalahkan mansion yang berada di atasnya.
Tiba di sebuah pintu, Ramon berhenti kemudian berbalik menatap ketiganya. "Saya hanya bisa mengantar sampai sini." paparnya lalu membukakan pintu dan mempersilahkan mereka masuk.
Di dalam sana, sudah ada Reno yang berdiri disebelah kanan Bismo. Bismo duduk di kursi kebanggaannya damby tersenyum manis ke arah mereka. Seperti sudah paham, Gamma dan Edo langsung membungkuk hormat hingga mau tak mau Danu juga melakukannya.
"Sepertinya kamu belum terbiasa memberi hormat," ujar Bismo menatap Danu masih dengan senyuman, maklum.
"Maafkan saya, kek," Danu kembali membungkuk hormat dengan canggung.
Bismo menggeleng. "Tidak apa, nanti juga terbiasa. Iya kan Gamma? Edo?" Ia tertawa renyah melihat raut kaku ketiga orang tersebut.
Edo dan Gamma hanya mengangguk singkat. Jujur, mereka masih gugup berhadapan dengan kakek Bismo.
Menghentikan tawanya, Bismo meneliti ketiga anak muda itu hingga menciptakan suasana tegang. Ketiganya hanya menunduk menatap pantulan bayangan dilantai. Reno menjentikkan jarinya memberikan instruksi kepada seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arcanus (Completed)
Mystery / ThrillerPart lengkap. WARNING !!! [Follow sebelum baca] 🏅Rank 1 #psychokiller 🏅Rank 3 #psycho-thriller 🏅Rank 1 #latin 🏅Rank 1 #riddles 🏅Rank 1 #Horor 🏅Rank 1 #kejutan 🏅Rank 2 #remaja 🏅Rank 5 #sadis 🏅Rank 8 #gore 🏅Rank 8 #pembunuhan ARCANUS, apa y...