gym

1K 123 2
                                    

Berotot atau berotak?
Semuanya nggak ada manfaat tanpa akhlak
Otot kekar impian semua orang
Otak cerdas disanjung orang
Akhlak mulia dihormati semua makhluk
Silahkan pilih mau yang mana

Limit manusia memang berbeda-beda
Tapi kendali ada di dirimu

__:)__

__________

Hari Minggu adalah surganya para hari. Hari yang paling dinanti-nantikan semua kalangan, baik tua, muda, anak-anak, orang dewasa, pekerja, ataupun pengangguran. Waktu untuk refreshing, kira-kira cocoknya digunakan untuk apa? Nongkrong bareng teman? Jalan-jalan? Family time? Me time? Banyaklah, semua orang punya cara masing-masing.

Tak terkecuali untuk Zefa. Biasanya gadis itu selalu memanfaatkan hari libur dengan rebahan seharian. Tidak ada kegiatan paling menyenangkan selain memanjangkan diri dengan bermalas-malasan di atas kasur. Jika ditegur pun percuma, jawabnya selalu saja " Tuhan kasih hari libur buat liburan. Dan liburnya Zefa cuma pengen rebahan. Please lah, jangan rusak liburan Zefa dengan ceramah." 

Semua orang sudah berusaha keras mengurangi kebiasaan buruk anak itu. Namun, memang dasarnya keras kepala Zefa tak jua mengindahkan celotehan siapapun. Sia-sia saja mereka melarang ini-itu, Zefa punya seribu alasan untuk membenarkan tindakannya tersebut.

Akan tetapi berbeda dengan minggu ini. Kali ini Zefa diajak, ralat, lebih tepatnya dipaksa oleh Algio untuk ikut menemaninya ketempat nge-gym bersamanya. Namun, ini bukan kali pertama bagi Zefa. Bisa dilihat dari beberapa orang yang ditemuinya saling lempar sapa pada gadis itu dan Algio.

"Hai, om Indro yang nggak botak," Zefa menyapa lelaki paruh baya pemilik gymnastik yang memiliki rambut gondrong tersebut.

"Kamu ini, kenapa baru nongol sekarang?" Sapanya balik menoel hidung Zefa dengan gemas.

Gadis itu terkekeh geli karenanya. "Sibuk om, maklum orang penting," jawabnya dengan nada bercanda.

"Alah, anak muda kayak kamu sibuknya paling cuma main hape, ngunci diri di kamar," pria paruh baya itu menerka.

"Kok tahu sih. Om cenayang ya?"

Zefa tipikal orang yang mudah akrab dengan siapapun, tak terkecuali semua orang di sana. Bertukar sapa, sesekali melempar lelucon. Om Indro contohnya. Dulu pertamakali berkenalan dengannya Zefa langsung menyapa dengan guyon 'om Indro yang nggak gak botak.' Hal itu tentu saja membuat si empunya nama tertawa dengan tingkah kekanakan gadis itu.

Indro memang memiliki penampilan yang menyeramkan, bak preman di pasar dengan wajah khas orang Batak. Ditambah rambut gondrongnya juga menambah kesan sangar. Belum lagi otot-ototnya yang bweh. Siapapun pasti mengira kalau laki-laki itu orang jahat. Padahal itu hanyalah tampilan luarnya. Kalau hatinya sudah pasti baik.

Tak jarang setiap orang yang bertemu dengan Om Indro pasti merasa tak nyaman dan was-was. Tapi lain hal dengan Zefa, dia malahan suka-suka saja walaupun harus ditinggal berdua dengan pria itu. Om Indro sangat baik, dia juga pernah menyelamatkan Zefa ketika ada orang yang hendak berniat mencelakainya. Om Indro sudah menganggap Zefa sebagai anak sendiri, bahkan ia sampai menyediakan ruangan khusus bagi Zefa kalau-kalau gadis itu bosan ketika menunggu Algio nge-gym. Dia penuh perhatian.

"Itu ruangan kamu kalo lupa," tunjuk om Indro kesebelah kanan .

"Enak aja lupa, Zefa belum pikun ya,"dia berkacak pinggang dengan raut manyun.

Pria itu tertawa puas menyaksikannya. "Ya udah, kalo gitu om tinggal ya. Kalo mau makanan om udah siapin di dalem lemari es," jelasnya mengacak puncak kepala Zefa dengan gemas.

Arcanus (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang