Bora-hae
_Arcanus_
_____
Brakk
"ALLAHUAKBAR!" Edo terlonjak kaget dengan spontan memeluk Gamma yang berada disebelahnya.
Pintu didobrak dari luar menciptakan bunyi gaduh. Zefa, Danu, dan Gamma serempak menoleh ke arah daun pintu yang sudah terkulai copot dari engselnya. Sedangkan Edo malah menyembunyikan wajah kebadan Gamma saking terkejutnya sambil merapalkan do'a.
"ALLAHUAKBAR KABIRO!!! WALHAM_" kalimatnya terhenti ketika Gamma menoyor kepalanya.
Edo melirik Danu dan Zefa yang tengah mendelik tajam padanya . "Kaget nying!" Ujarnya mengelus dada kemudian memperbaiki posisi duduknya.
Sedetik kemudian, wajah Edo kembali memucat. "Alamak mati kita!" paniknya melihat Bara menyembul dari balik pintu.
Gamma dan Danu hanya terdiam melihat betapa mengerikannya Bara dikondisi sekarang ini. Tubuhnya berlumuran darah, tatapan tajamnya menghunus setiap pasang mata yang berani memandangnya dengan lancang.
Arah mata Bara kini terkunci pada Zefa yang juga tengah menatapnya. Ia tersenyum manis, namun lebih cocok disebut menyeringai. Edo sudah menelan ludah beberapa kali dengan susah payah, nyalinya benar-benar ciut usai melihat semua adegan saat Bara menyiksa Arion dengan sadis.
Edo semakin merapatkan tubuhnya ke Gamma kala Bara mulai mengayunkan kakinya untuk masuk. "Gue belum mau mati," rengek Edo berbisik pada Gamma yang hanya bisa terdiam kaku karena sama takutnya.
Darah di sekujur tubuh, rambut berantakan, senyum seringai, mata tajam, siapapun pasti akan ketakutan jika bertemu orang seperti ini dijalan. Bara melangkah gontai, ia menyampirkan rambut depan yang sudah lepek oleh darah itu dengan tangan kiri sementara tangan kanannya tenggelam di saku celana.
Dia bersiul merdu, suaranya persis siulan menegangkan di film - film horor thriller, saat adegan antagonis mencari si protagonis yang sedang bersembunyi ketakutan. Bayangkan saja, ketegangan itu yang kini sedang dirasakan oleh ketiga sahabat itu.
Plakkkk
"Anjir!" Teriak Bara memegangi tengkuknya yang ditampol oleh Algio dari belakang. Sontak ketegangan itu berangsur hilang. Danu, Edo, dan Gamma menghela napas legah dengan kehadiran Algio.
Bara melototi Algio dengan kesal. "Ganggu aja sih Bang!" Cercanya sebal.
Algio balik melototi adiknya itu dengan tatapan tak kalah tajam. "Kita nggak punya asuransi buat ganti pintu ini!" Omelnya.
"Yaelah timbang pintu doang, tinggal ganti aja apa susahnya. Jangan kek orang misqueen deh bang!" Jawab Bara lempeng tanpa dosa.
"Badung banget dibilangin." Algio berlalu masuk mendahului Bara yang tercengang ditempatnya sambil berpikir keras.
"Badung itu nama kota kan?" Tanyanya polos.
"Bandung itu bego!" Sahut Algio, meski begitu ia masih saja mau meladeni sikap kocak adiknya itu.
"Lah berarti tadi Lo kurang satu huruf dong bang, kurang n nya." Bara menyusul Algio dari belakang mencoba mensejajarkan langkah mereka.
Algio hanya diam saja, ia mulai mengacuhkan kekonyolan Bara yang kalau diladeni nggak akan pernah ada habisnya. Merasa diabaikan, Bara kembali mencari sesuatu yang bisa dijadikan bahan kekonyolannya. Ia melirik ketiga orang yang sedang berdiri kaku memperhatikannya dengan takut.
Ia tersenyum tipis, sebuah ide kembali terlintas. Bara memasang wajah datar sedatar tembok dengan mata menukik tajam. Tatapan yang sama sebelum Algio mengacaukan aktingnya. Serempak, mereka bertiga mundur saat Bara mulai maju menghampiri mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/223939161-288-k200283.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arcanus (Completed)
Mystery / ThrillerPart lengkap. WARNING !!! [Follow sebelum baca] 🏅Rank 1 #psychokiller 🏅Rank 3 #psycho-thriller 🏅Rank 1 #latin 🏅Rank 1 #riddles 🏅Rank 1 #Horor 🏅Rank 1 #kejutan 🏅Rank 2 #remaja 🏅Rank 5 #sadis 🏅Rank 3 #gore 🏅Rank 8 #pembunuhan ARCANUS, apa y...