Alasan dibuat untuk pengakuan
Bohong atau jujur, sesuai kepentingan
Manusia adalah makhluk paling manipulatif
Mereka bisa merangkai kata tanpa kata-kata
Wajar, mereka kan pengarang yang andal:)
_Arcanus_
_____
Menyeramkan. Satu kata yang bisa dideskripsikan ketika mendengar kata rumah sakit. Suasananya nampak sejuk jika dilihat oleh mata, sebab tak banyak orang berinteraksi di sana. Tempat yang menenangkan, cocok untuk orang-orang yang tengah dalam masa pemulihan. Namun, akibat kebanyakan rumor tentang angkernya rumah sakit membuat sebagian orang lebih memilih untuk tidak mau datang kesana. Kecuali kalau memang terpaksa dan terdesak. Itupun enggan mau menginap.
Seperti gadis itu. Dia adalah orang yang sangat benci dengan aroma rumah sakit, dan paling pantang sekadar melewatinya. Kini mau tidak mau harus bermalam di sana. Berjam-jam lamanya, namun mata ceria itu masih terlihat nyaman terlelap. Dia bahkan tidak memperdulikan kacaunya keadaan orang-orang disekitarnya saat ini.
Mia sedari tadi tak kuasa menahan tangisnya. Jemari tangannya tidak pernah lepas, menggenggam erat tangan putri bungsunya tersebut yang masih setia terbaring di ranjang. Kekhawatiran terpampang jelas di wajah mereka semua. Kehilangan sekali sudah menjadi traumatik bagi keluarga ini. Jangan sampai kejadian lama kembali terulang terulang lagi.
Di ruangan tersebut selain Mia, terlihat juga Reno yang kini hanya bisa menatap nanar keluar jendela sembari menyembunyikan emosinya. Sedangkan Algio cuma mampu berdiri terdiam diujung kaki Zefa, memperhatikan bagaimana damainya wajah itu terlelap. Raut cowok itu cukup untuk menjelaskan betapa menyesalnya dia yang sudah lalai dalam menjaga si bungsu. Lain halnya dengan Bismo, kakeknya tersebut memilih duduk tenang disalah satu sofa yang tersedia.
CEKLEK
Bunyi pintu kamar yang terbuka membuat semua orang yang ada di sana menoleh, kecuali Algio. Tak lama, suara seorang pria menyahut dari sana.
"Permisi, pak Reno," dia adalah dokter yang tadinya merawat Zefa.
Reno membalikkan badannya, rautnya terlihat bertanya tanpa mau mengeluarkan suara."Bisa bicara sebentar," lanjut dokter Abi menuturkan.
"Bicara disini saja. Saya juga mau dengar," Sahut Algio dengan raut datar.
"Tap_"
"Tidak apa-apa. Katakanlah," Potong Reno, membuat dokter Abi mengangguk.
Reno berjalan ke sofa tempat Bismo berada, diikuti Algio dan juga dokter Abi. Sementara Mia lebih memilih untuk tetap berada disisi sang putri. Dia masih bisa mendengarkan percakapan mereka dari sini. Baru akan memulai penuturan, ada lagi satu orang yang masuk. Seorang perawat datang dan menyerahkan sebuah map coklat, lalu kemudian pamit kembali.
Baik Reno, Bismo dan Algio, hanya memperhatikan dokter Abi yang tengah mengeluarkan isi dalam map tersebut. Sebuah gambar yang berwarna hitam putih, hasil rontgen dikeluarkannya. Semua nampak serius menunggu penjelasan dari dokter Abi dan memperhatikan semua gerakan pria itu.
Dokter Abi kemudian menunjuk gambar bagian kanan. "Ini hasil rontgen pada bagian kepala Hanindita Zefana. Dan yang saya tunjuk ini adalah area retakan pada tulang tengkoraknya yang dulu." Mereka memasang telinga dengan baik dan menyimak penjelasannya tanpa mau menyela.
"Sebelum saya melanjutkan, saya ingin bertanya apakah akhir-akhir ini Zefa sering merasakan atau mengeluh pusing?" Dokter Abi memastikan.
Algio dan Reno serempak menggeleng. Bahkan terlihat Mia juga tidak tahu akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arcanus (Completed)
Mystery / ThrillerPart lengkap. WARNING !!! [Follow sebelum baca] 🏅Rank 1 #psychokiller 🏅Rank 3 #psycho-thriller 🏅Rank 1 #latin 🏅Rank 1 #riddles 🏅Rank 1 #Horor 🏅Rank 1 #kejutan 🏅Rank 2 #remaja 🏅Rank 5 #sadis 🏅Rank 8 #gore 🏅Rank 8 #pembunuhan ARCANUS, apa y...