Sering dijadikan bahan olok-olok
Hati ini terbiasa dengan sepi
Menatap hampa sekeliling
Hanya fokus pada satu tujuan
Berusaha abai,
namun pikir menyimpan sejuta dendam
Terlalu sering terluka membuatnya terbiasaAneh.
Sengaja bersikap demikian
Agar semua yang berniat jahat jadi segan
Jangan salah, dia yang diam
Nyatanya menyimpan belati dimatanya
Saat kau lengah dia bisa menikam mu
Bahkan dari arah yang tak kau duga sekalipun
Hati-hati!_Arcanus_
______
Nindi berlari tunggang-langgang tak tentu arah, matanya sedari tadi tak fokus menata larinya hingga iapun akhirnya jatuh tersungkur dengan lutut lebih dulu menghantam aspal. Hal tersebut membuat banyaknya darah merembes dari lapisan kulitnya yang terkena gesekan aspal. Perih menjalar di bagian kaki serta tangannya. Namun itu tak kunjung membuatnya berhenti.
Sekuat tenaga, ia berusaha bangkit kembali dan membawa tubuhnya pergi meskipun dengan langkah pincang. Akan tetapi karena kehilangan konsentrasi dan penglihatan yang terbatas, lagi-lagi kakinya terhantuk sesuatu yang mengakibatkannya ambruk. Kali ini bukan hanya kaki, akan tetapi kepalanya juga bocor karena kerasnya benturan.
Dia menangis menahan perasaan kalutnya. Hujan deras di tengah malam yang gulita, seolah menambah kesan mencekam. Matanya menyapu pandang sekitaran dengan gelisah. Tak ada harapan untuk kabur, diapun meringkuk memeluk dirinya sendiri sembari menggigit bagian dalam bibirnya menahan takut.
Matanya melotot sempurna kala ia menyaksikan sebuah sinar menyorot tepat kearahnya. Dengan perasaan berkecamuk dan ketakutan teramat sangat menjalar di sekujur tubuhnya. Sebisa mungkin, dia mengerahkan kekuatan menarik paksa tubuhnya, bergerak mundur menjauhi sumber cahaya yang semakin mendekat. Degup jantungnya bahkan mengalahkan bisingnya suara hujan. Tangisnya semakin pecah tatkala sosok pembawa cahaya itu kian mendekat. Bukan mobil, tetapi seseorang misterius, mengenakan jubah hitam dengan senter ditangan yang terus diarahkan padanya.
Sekuat tenaga, Nindi mencoba merangkak, namun...
Jlebb
Sebuah pisau tiba-tiba sudah menancap sempurna pada lapisan kulit kaki bagian belakangnya, diiringi jerit tertahan di tengah derasnya hujan. Nindi menoleh kebelakang dengan takut dan mendapati kakinya kini berlumuran darah. Amisnya pun menyatu dengan air hujan. Bisa dirasakan perihnya? Nindi menangis meraung kala pisau tajam tersebut malah ditekan semakin kuat hingga rasanya menembus tulang. Ngilu, sakit, takut, perih, semua berpadu menjadi satu sampai-sampai ia mati rasa karena saking tak tertahannya.
"To-tolong," cicitnya parau. Berharap sosok itu mau melepaskannya. Dia juga berdoa semoga saja ada orang lain ditempat itu yang akan menolongnya. Nindi belum mau mati. Siapapun tolong dia!
Matanya melotot sempurna karena tak sanggup lagi mengatakan apapun, pasokan oksigennya pun seolah menipis tatkala matanya beradu langsung dengan sosok misterius di balik jubah itu. Sosok itu tersenyum manis, bahkan Nindi bisa melihat gurat bahagia diwajah iblis itu dari netranya yang menyipit. Benar, sosok itu sedang menertawakan dirinya. Dengan hati-hati, Nindi kembali mencoba untuk bergerak mundur. Menyadari hal tersebut ekspresi sosok berjubah itu langsung berubah menyeramkan.
"Tok, tok, tok," sosok itu membuat suara dengan mulutnya, menyamai tiga gerakan langkahnya yang mendekat kearah Nindi.
Gadis itu menggeleng kuat, napasnya terdengar memburu.
"Jangan bergerak atau kematian mu akan ku persulit!" Ujar sosok itu.
Seketika tubuh Nindi terdiam kaku. Dia bahkan sudah kesulitan menghirup udara. Belum reda sakit di kakinya sudah ditambah lagi dengan ancaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arcanus (Completed)
Mystery / ThrillerPart lengkap. WARNING !!! [Follow sebelum baca] 🏅Rank 1 #psychokiller 🏅Rank 3 #psycho-thriller 🏅Rank 1 #latin 🏅Rank 1 #riddles 🏅Rank 1 #Horor 🏅Rank 1 #kejutan 🏅Rank 2 #remaja 🏅Rank 5 #sadis 🏅Rank 8 #gore 🏅Rank 8 #pembunuhan ARCANUS, apa y...