let's play

2.6K 270 8
                                    

Dia yang terlalu pandai
atau
kamu yang kelewat bodoh

Papa

_

_____________________________

Ritual sarapan akan dimulai, namun seorang gadis masih setia bergelung dibawah selimutnya.
Entah Sudah panggilan yang keberapa, tapi masih belum ada sahutan dari dalam. Hingga Mia angkat tangan menyerah, membangunkan Zefa sama seperti menunggu patung bergerak, mustahil kalo belum dikasih nyawa.

Tok,tok, tok

"Bang," panggil mamanya beralih mengetuk pintu kamar si sulung.

CEKLEK

Pintu dibuka, menampilkan Algio sudah lengkap dengan seragam rapih melekat ditubuhnya.

"Bangunin adek kamu dulu gih, susah banget kalo sama Mama. Dari tadi digedor tapi gak nyahut," ujarnya menyerah. Algio hanya mengangguk mengiyakan.

"Habis itu langsung kebawah, sarapan," lanjutnya kemudian turun kembali ke dapur.

Algio langsung pergi menuju kamar Zefa. Tak perlu mengetuk, Algio tahu betul apa yang harus dilakukan. Ia memiliki kunci cadangan kamar Zefa, itu lebih memudahkan aksesnya untuk masuk.

Saat pintu dibuka, dengan santai Algio mendekat kearah Zefa yang masih terlelap dengan posisi menyamping. Algio paham betul bagaimana adiknya itu, cara yang biasa tak akan mempan untuk membangunkannya, jadi dia punya cara jitu dijamin ampuh.

"Animal square pants... Haik.. haik... haik..."

Refleks, Zefa langsung duduk terbangun melihat kearah televisi, setelah mendengar lagu dari kartun kesayangannya, Spongebob.

Algio sengaja menghidupkan televisi yang memang terpasang di kamar Zefa dengan volume diatas rata-rata. Dan ya! idenya berhasil, soundtrack kartun itu membangunkan sang maniak Spongebob.
Entahlah, Zefa sangat menyukai kartun berbentuk kotak tak bertulang itu. Bahkan ia sering bertingkah menirukan kelakuan absurd serta suara kartun-kartun aneh itu. Dan itu berhasil membuat enek satu rumah meladeni kegilaannya.

"Ekhemmm!" Algio berdeham menyadarkan Zefa yang tengah fokus ke televisi.

"Eh Abang, kok di sini?" Tanya nya yang baru menyadari keberadaan Algio sambil mengusap kelopak matanya, sesekali menguap.

"Habis mandi langsung ke bawah," titah Algio tegas.

Zefa menggaruk-garuk kepala membuat rambut kusutnya semakin tak karuan."Gak pake baju dulu, Bang?" ujarnya memastikan.

Algio menghela nafas panjang, ngomong sama Zefa memang butuh kesabaran ekstra. Harus dijelaskan secara rinci, sedetail-detailnya.

"Mandi dulu, abis itu pake baju, setelahnya turun ke bawah. Ngerti?" Algio berusaha sabar menerangkan ke Zefa, dan gadis itu hanya mengangguk lucu.

Baru beberapa langkah ingin keluar, Zefa lagi-lagi berteriak. "Abang!"

"Hm," hanya gumaman singkat Algio menjawab.

"Baju aja, roknya enggak usah?" Tanya Zefa lagi.

Oh tuhan, Algio benar benar harus bersabar menghadapi otak Zefa yang lemot.

"SE-RA-GAM" Berang Algio dengan suara kesal yang tertahan.

"Ohh, oke!" setelahnya Zefa langsung berlari ke kamar mandi.

_________

Selesai dengan seragamnya, Zefa langsung turun menuju ruang makan. Di sana, Algio dan Mamanya sudah menunggu untuk sarapan.

Arcanus (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang