its time

899 114 0
                                    

Yuk main!
:)

_Arcanus_

_____

"Dan, gue mau tunjukin Lo sesuatu," ucap Arion menghentikan niat Danu saat hendak pamit pulang.

Danu mengerutkan keningnya. "Nunjukin apaan?" Tanyanya setengah penasaran.

"Ikut gue sebentar," intruksi Arion kemudian melangkah masuk diikuti Danu dibelakangnya.

Danu tidak memikirkan kemungkinan yang berbahaya dan dengan patuhnya ia menyetujui keinginan Arion. Toh, juga selama ini Arion sering bersikap seperti itu terkait memamerkan barang-barang yang baru dia beli. Seputar karakter kartun anak-anak dan action figure lainnya. Pasti kali ini Arion ingin menyombongkan koleksinya lagi.

"Tante Fatma di mana?" Tanya Danu melirik sekitaran mencari keberadaan wanita paruh baya itu. Biasanya dia selalu standby di rumah menyambut Arion dan teman-temannya dengan sangat ramah.

"Lagi keluar mungkin," jawab Arion tenang, Danu hanya ber-oh saja.

Sejenak, Danu melirik arloji yang melingkar di tangannya sambil mengikuti langkah Arion yang ternyata membawanya ke arah sebuah ruangan rahasia.

"Yon, gue harus pergi. Bunda nelpon gue terus dari tadi," ucap Danu khawatir mengingat keadaan bundanya sendirian di rumah. Dan juga dia baru saja mengecek handphonenya yang sengaja dia silent tadi saat di kantor polisi.

"Sebentar, gue mau tunjukin Lo sebuah rahasia. Ini penting banget, tentang Zefa." Ujar Arion berhasil memancing rasa penasaran ingin tahu lebih bagi Danu. Ya, karena ini berkaitan dengan Zefa dan Danu menyetujuinya.

Seketika, atmosfir asing menyeruak sehingga membuat Danu tidak nyaman. Kenapa Arion membawanya ketempat seperti ini? Danu mulai merasakan sesuatu yang aneh, tapi entah apa.

"Lo mau bawa gue kemana sih?" Tanya Danu akhirnya.

"Nanti juga Lo bakalan tahu sendiri," timpal Arion tersenyum tipis dibaliknya.

Danu tetap melanjutkan langkahnya, mengiringi Arion yang berjalan lebih dulu di depannya. Tak ada yang terdengar di sana kecuali langkah kaki mereka yang beriringan. Sebuah ruangan yang sangat luas dan gelap menyambut mereka. Suasana yang sangat minim pencahayaan mengakibatkan Danu kesulitan melihat apapun. Tak ada cahaya sedikitpun yang masuk dari celah, bisa dipastikan kalau saat ini mereka berada diruangan bawah tanah atau semacamnya. Bahkan pintu masuk pun Danu tak ingat di mana letaknya.

Drrrtttt......

Sebuah pesan singkat masuk membuat Danu menghentikan langkah sejenak. Akhirnya ada setitik cahaya yang dihasilkan dari ponselnya. Tunggu, jaringannya kenapa tiba-tiba menghilang. Sebuah pesan yang tadi sempat dia terima segera dibukanya dengan terburu-buru.

|Keluar dari sana!

|Keluar!

|Danu, KELUAR DARI SANA!

Tiga pesan berturut-turut masuk dari nomor tak dikenal membuat Danu mengernyit heran. Terlalu fokus pada handphone, saat ia mengangkat wajah kembali dia tak menemukan Arion lagi di sana.

"Kemana perginya tuh anak?"  Gumamnya kebingungan.

Segera, dia menghidupkan lampu flash yang ada di handphonenya guna menuntun jalannya. Ruangan tersebut cukup luas untuk gudang. Apakah Arion hendak membuat lelucon dengan teka-teki? Langkah Danu terhenti saat dia menangkap sebuah cahaya dari pintu yang terbuka.

Brukkk

Bunyi itu menggema terdengar hingga memenuhi lorong yang kedap suara itu.  Danu tertarik untuk memeriksa sumber suara yang kemungkinan berasal dari salah satu ruangan yang pintunya terbuka tadi.

Arcanus (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang