My Math Teacher, My Husband [Sudah terbit]

05

Hay Gays!💗

Stay Safe and Happy reading✨

°°°

20:00 wib.

Arsen keluar kamar, dan menuruni satu persatu anak tangga. Ia berjalan menuju meja makan yang sudah diisi oleh Papa, Mama dan Lily.

Arsen pun duduk.

"Sen," panggil Papa.

Arsen menaikan satu alisnya "Apa?"

"Umur kamu kan udah pas buat nikah nih, Papa mau jodohin kamu," ungkap Papa membuat Arsen melotot,kaget.

"Gamau!" tolak Arsen

"Sen, masa gamau si? Sama anak sahabat papa, dia cantik, baik, pokonya the best lah," bujuk Papa.

Arsen menatap jengah, Papanya. "Arsen gamau Pa."

"Kamu udah tua gini, masa gamau nikah si?!" protes Papa.

Arsen menggeleng. "Gamau."

"Yakin? Padahal dulu ngebet pengen nikah sama dia, haha," kata Papa, menerawang kejadian dulu.

"Ga ada tuh." Arsen mengangkat bahunya.

"Alah kamu! Dulu, masih bocil ngerengek minta dinikahin sama dia, sampe gamau makan. Sekarang, giliran mau dinikahin so nolak," tutur Papa.

"Waktu Arsen umur berapa? Ga ada tuh," tanya Arsen.

"Emmm," gumam Papa, mengingat-ngingat. "Pas umur 11 tahun kalo gasalah, dan dia baru umur 6 tahun. Tapi papa sepakat jodohin kamu sama dia pas kamu umur 6 tahun, dia umur 1 tahun kok, jadi tenang aja," jelas Papa.

"Anak sahabat papa yang mana si? Sahabat papa kan banyak," tanya Arsen.

"Om Radit loh, masa kamu ga kenal si," jawab Mama.

"Nah, serius Sen. Sekarang dia cantik banget!" Puji Papa.

"Padahal dulu, masih sering ingusan." Arsen tertawa kecil.

"Namanya Audrey ya?"tebak Arsen.

"Nah itu kamu tau," balas Mama.

Arsen mengangguk-nganggukan kepalanya. "Dia aja gainget sama Arsen," ucapnya pelan,sangat pelan.

"Mau liat fotonya," pinta Arsen.

"Ngapain?Kamu kan udah tau," tanya papa.

"Biarin, pengen liat aja," jawab Arsen.

"iya, nanti," balas Mama.

"Ganteng doang, mandang cewek dari fisik," kata Lily.

Arsen menatap kaget Lily yang berbicara seperti itu. "Tau dari mana kamu?" tanya Arsen.

"Tok-tok," jawab Lily,polos.

"Pantesan."

Skip...

"Mana ma?" tanya Arsen yang sedang duduk diruang keluarga.