07

101K 11K 758
                                    

Hay?💗

Stay Safe And happy reading💗✨

°°°

Didalam mobil keduanya sama-sama diam. Tak ada yang membuka percakapan.

Akhirnya sampai dikediaman Audrey.

"E-eu pak makasih ya sekali lagi, maaf ngerepotin," kata Audrey lalu membuka sabuk pengaman.

"Iya."

Audrey mengangguk lalu keluar dari mobil. Arsen kembali menyalakan mobilnya lalu membuka kaca mobil.

"Saya duluan." Setelah mengucapkan itu Arsen melajukan mobilnya.

Audrey melangkahkan kakinya menuju rumah dengan langkah berat.

Setelah sampai didepan pintu ia menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan.

"Okey, calm Drey. Tenang," ucap Audrey menenangkan dirinya. Lalu ia membuka pintu.

"Assalamualaikum." Audrey mengucapkan salam. Ia menyimpan sepatunya di rak sepatu lalu kembali berjalan menuju keatas.

Saat ia hendak menaiki tangga, sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Audrey, nanti ikut Ayah sama bunda makan malem. Mau ketemu Tante Mila sama Om Thomas," titah Ayah menghampiri anak perempuan satu-satunya.

Audrey hanya mengangguk tanpa menoleh. Bukan karna apa, tapi ia masih trauma akan kejadian dimana dia ditampar oleh ayahnya.

Lalu Audrey kembali berjalan menaiki undakan tangga, menyisakan Ayah yang termenung. Hatinya mencelos melihat sikap anaknya yang berubah. Ayah menghela nafasnya kasar, sekasar itukah ia kemarin?

Skip..

Jam menunjukan pukul 20:00, yang artinya akan segera berangkat untuk makan malam.

"Aska ikut ya Bun..." rengek Aska.

Bunda menggeleng tanda tak setuju "Sama bang Satria aja ya," bujuk Bunda membuat Satria yang sedang bermain game online menoleh menatap datar. Satria masih kecewa dengan kedua orang tuanya.

"Gamau! mau ikut!" tolak Aska, Bunda hanya menghela nafas.

Lalu, Satria menghentikan aktifitas bermain game onlinenya dan beranjak untuk menghampiri Audrey yang baru saja turun dari tangga.

Audrey memakai baju warna putih, dipadukan dengan celana corak berwarna biru dongker, rambut digerai. Sangat cantik.

"Lo ikut dek?" tanya Satria.

"Iya," balas Audrey.

"Yaudah hati-hati, kalo ada apa-apa telpon gue yah," titah Satria mendapat anggukan dari Audrey.

Aska menghampiri Audrey lalu ia menarik pergelangan tangannya. "Ayo Kak!" seru Aska.

Ayah dan Bunda mengikuti mereka berdua, menyisakan Satria yang masih menatap nanar kearah luar.

My Math Teacher, My Husband [Sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang