10

98.6K 9.4K 1.1K
                                    

Hayy💗

Stay safe and hppy reading💗

°°°

Arsen berlari menuju UKS, disana sudah ada Audrey yang berbaring. Hanin,Kia,dan Ara yang menatap Arsen dengan pandangan bingung.

"Eh Pak, ada apa ya?" tanya Kia menatap Arsen di ambang pintu.

"Siswi yang tadi udah di skors 1 Minggu," alibi Arsen. Bukan, bukan untuk memberitahu itu, Arsen ingin melihat keadaan Audrey. Tapi ada teman-temannya yang membuat dirinya canggung.

"Ohh gitu," sahut Ara mengangguk-anggukkan kepalanya.

Seolah mengerti situasi Audrey menatap Hanin. "Nin, rekaman Cctv yang ada di flashdisk kasihin ke Bu Jessica atau ke Kepala Sekolah," pinta Audrey mengalihkan pembicaraan.

Hanin Mengangguk. "Lu tunggu disini, gua sendiri ngasihinnya."

"Engga Nin, sama mereka bertiga aja. Gua lagi pengen sendiri," ucap Audrey menatap Arsen lalu kembali menatap Hanin.

Hanin mengerenyit kan dahinya.

"Mungkin Audrey pengen sendiri karna shock. Yakan?" sahut Kia.

"Nah! Shock. Gua lagi pengen sendiri aja."

"Okey deh, mari pak," ucap mereka bertiga lalu keluar dari ruangan UKS.

Arsen masuk lalu menutup pintu UKS. Lalu duduk dikursi yang sudah disediakan. Audrey duduk dan bersandar pada sandaran ranjang.

"Kamu gapapa?" tanya Arsen menatap cemas kearah Audrey.

Pertanyaan bodoh macam apa itu?

"Kalo saya gapapa, gabakalan dibawa ke UKS pak," balas Audrey. Arsen menggaruk tengkuknya yabg tidak gatal.

"Tapi kamu udah diobatin kan sama PMR?" tanya Arsen.

Audrey mengangguk.

"Trus pake salep nya, biar sembuh. Trus pake salep yang buat ngilangin bekas lukanya," pinta Arsen.

"Cie, perhatian," goda Audrey menaik turunkan alisnya.

"Ga."

"Kamu udah makan?" tanya Arsen.

"Udah, tadi makan nasi goreng buatan Bik Surti. Makannya pas Pak Rojali keluar kelas," jelas Audrey membuat Arsen menatap kaget.

"Ko bisa?" tanya Arsen.

"Bisalah. Lagian saya lapar belom makan."

Arsen berdecak. "Ck, bukan itu. Kamu ga dimarahin ketua kelas?" tanya Arsen membuat Audrey tertawa.

"Gimana mau dimarahin, ketua kelasnya aja sama kaya saya" Audrey tertawa.

Arsen menggelengkan kepalanya. "Dasar," ucapnya pelan.

"Yaudah, saya mau ngajar lagi. Ini udah bel, kamu gapapa kan saya tinggal sendiri?" tanya Arsen.

My Math Teacher, My Husband [Sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang