13- Married

114K 9.9K 1.3K
                                    

Play mulmed diatas• Marry You Daughter.

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

"Bagaimana para saksi sah?"

"SAH!!"

"Alhamdulillah..."

Setelah mengucapkan hamdallah, Arsen mencium kening Audrey, dan Audrey mencium punggung tangan Arsen. Momen inilah dimana para sahabat menangis haru, si jomblo karatan udah nikah.

Audrey memang memberitahu sahabatnya bahwa dia dijodohkan dengan Pak Arsen. Reaksi mereka tentunya sangat-sangat terkejut. Tidak ada angin, hujan, badai, tiba-tiba udah mau nikah.

Awalnya Audrey tidak ingin memberi tahu, karna takut salah satu diantara mereka ada yang menyukai Arsen secara diam-diam, tapi ternyata tidak. Mereka malah mendukung dan menyemangati Audrey.

"Orang tua lo tau yang terbaik buat lo Drey!!"

"Ayo Aud!! Selamat dan semangat memulai kehidupan baru!!"

"Drey!! jangan sedih ya!! semangatt!!"

Seperti itulah, kata-kata penyemangat dari sahabatnya. Kemarin setelah pulang fitting baju, Audrey langsung chat ketiga sahabatnya dan berkumpul dirumah kayu, yang terdapat danau didepannya. Rumah kayu tersebut sudah lama, dibuat sejak mereka kelas 1 SMA.

Mereka berkumpul, berbagi kisah suka dan duka. Karna sejujurnya, bagi mereka tempat yang paling nyaman adalah keheningan dan alam.

Oke. Kembali lagi pada Audrey yang hari ini nikah.

Setelah berpeluk-peluk, dan menangis-nangis haru. Mereka berdua duduk di pelaminan. Menyalimi tamu undangan, ya meskipun tidak terlalu banyak. Hanya keluarga, kerabat dan sahabat. Acaranya digedung khusus yang disewa, hanya orang-orang tertentu yang masuk kedalam gedung.

"Bang Satria mana ya?" gumam Audrey bertanya.

Satria tiba-tiba menghilang, setelah akad tadi ia pergi ntah kemana.

"Eh itu dia!" seru Audrey melihat Satria mendekati mereka berdua.

"Kemana aja lo?" tanya Audrey dengan nada girang.

"Ga kemana-mana," ucap Satria lalu mendekap Audrey, lalu cowok itu berbisik "Sekarang Adek Abang udah nikah, jadi pribadi yang lebih dewasa, harus kuat, ga boleh mendem masalah sendiri ya. Nurut sama suami, kalo suami kamu jahatin kamu,bilang sama Abang. Nanti abang tonjok."

Satria melepas dekapannya dan mata Audrey berkaca-kaca.

"Jangan nangis dong!" ucap Satria lalu menatap Arsen yang kini menatapnya. Ia lemparkan senyum tipisnya.

Satria mendekat lalu memeluk Arsen ala cowo-cowo, dan berbisik.

Ntah berbisik apa yang pasti Arsen menjawab. "Siap bang."

Audrey mengangkat bahu nya acuh. Lalu Satria turun dari pelaminan.

"Pegel ga?" tanya Arsen pelan.

Audrey menoleh. "Pegel si."

"Yaudah, kamu duduk aja." suruh Arsen mendapat gelengan dari Audrey.

"Ga ah dikira ga sopan lagi."

"Ck, terserah."

"AUD!!" pekikan Ara membuat para tamu menatap mereka.

"Malu-maluin lo ah!"

"Gapapa atuh Kia," ucap Ara lalu memeluk Audrey. Audrey membalas pelukan Ara tak kalah erat.

"Hikss..hiks.."

My Math Teacher, My Husband [Sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang