Ayo Vote, Komen, Ramein!
Jangan lupa, rekomendasiin cerita ini>3
-
Quote of the day:
Dia tau kamu suka sama dia, bukan dia gak peka. Tapi, karna dia ga ada rasa.-
***Audrey dan Ara sedang berjalan dikoridor menuju kelasnya. Lalu, mereka masuk mendapati kelas yang hening.
Kia tidur, dan Hanin yang sedang membaca buku. Matanya menelisik, menatap Nancy yang duduk dipojokan, dengan kepala yang ditenggelamkan kedalam dua lipatan tangannya.
Mereka berdua duduk dibangku masing-masing.
Audrey mendekat pada Hanin. "Nin," panggilnya berbisik.
Hanin mengangkat satu alisnya, tanpa mengalihkan atensinya pada buku.
"Tau ga?" tanyanya berbisik.
Hanin merasa ini serius, lalu dia menutup bukunya. "Kenapa?"
"Kalo gue laper," lirih Audrey, menunduk mengusap perut ratanya.
Hanin mendengus, lalu kembali membaca buku.
Ara yang sejak tadi memperhatikan dengan memakan choki-choki pun angkat bicara.
"Aud," panggil Ara.
Audrey menengok kebelakang. "What Beb?"
"Ara mau ngomong," ucap Ara.
Kia yang terganggu pun membuka matanya. "Eh kalian," sapanya.
"Kebo lo!" celetuk Audrey tertawa. "Mau ngomong apa Ra?" lanjut Audrey.
Ara mencondongkan badannya, dan berbisik pada telinga Audrey.
"Tadi Ara liat, pipi Nancy merah tau. Masa dia pake Make Up kesekolah si?"
Audrey mengangguk, dan Ara kembali menjauhkan tubuhnya.
"Eh apa si woy? Bisik-bisik tetangga," sahut Kia, penasaran.
Audrey menghela nafas, ia kemudian menatap Nancy, dengan posisi yang masih sama seperti tadi.
"Why? Tentang Nancy?" tebak Kia, berbisik.
Audrey mengangguk.
"Jadi gini, tadikan-"
"ASSALAMUALAIKUM MANTEMAN!"
Baru saja Audrey akan melanjutkan ucapannya, sudah dipotong oleh Asep yang berteriak ketika masuk ke kelas, diikuti Tisna dan Fauzan."Berisik setan!" Ketus Kia.
Asep menggelengkan kepalanya, lalu mengusap dadanya. "Astagfirullah Ukhti, jika ada yang mengucapkan salam, hendaknya kita menjawab salam tersebut," jelas Asep seketika Kia kicep.
Ini Asep sudah diruqyah?
"Waalaikumsallam."
Fauzan dan Tisna tertawa. "Asep tadi kebentur tembok jadi gitu," kata Fauzan.
Mereka bertiga mendekati bangku Audrey Dkk. Lalu, duduk bersebrangan dibangku orang lain.
Ara menutup hidungnya. "Bau keringet ih!"
"Iyalah, orang abis maen bola," balas Asep.
"Mandi sana!" Titah Ara.
"Yakali!" sahut Tisna.
Audrey terkekeh. "Ganti baju anjir!"
"Ga ada baju cadangan hiks," sahut Fauzan dramatis.
"Kalo cewek cadangan, banyak," timpal Tisna.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Math Teacher, My Husband [Sudah terbit]
Romance[Follow sebelum membaca] Sudah terbit. Novel MMTMH bisa kamu temukan di toko buku online (cek part OPEN PRE ORDER) disana ada list TBO-TBO. "I like math, and I love you." -Arsen "Hati gue udah di embat guru matematika, anjir." -Audrey Mungkin di m...