30

79.6K 7.3K 387
                                    

mana nih, yg nungguin SenDrey uwu-uwuan?

Oke, sebelum baca usahakan Vote dulu oke?

Komen yok! Ramein!!

Tengkyu buat 19K nya!!😭💗 Rekomendasiin cerita inii!!

Happy reading -!

___________________

*********

"Tanam-tanam ubi, tak perlu di baja."

"BACOT KAU BABI! KITA GELUD SAJA!"

"HAHAHAHA."

"Asep! Tisna! Sekali lagi nyanyi begitu, gua catet!" ancam Lyodra yang sudah jengah, dengan tingkah laku Asep dan Tisna.

"Tau tuh!" sahut Kia.

Asep dan Tisna tidak memperdulikan teriakan Lyodra, mereka berdua mendekat kearah meja Audrey dkk.

"Ngapa lo?" tanya Kia, sinis.

"Kalem bos,kalem," jawab Tisna.

Asep dan Tisna pun duduk bersebrangan.

"Habede ya Drey, Sorry telat. Maaf-maaf nih, bukannya gue ga mampu buat beli kado. Tapi, emang gue ga mampu si," celetuk Asep, cengengesan.

"Sobat misqueen," ejek Tisna. "Habede juga, sorry telat ngucapin. Soalnya baru tau, hehe."

"Hahaha, sans. Makasih ya," ucap Audrey diangguki mereka berdua.

Kemana Fauzan? Entahlah, sejak istirahat bocah itu pergi entah kemana. Bahkan, Asep dan Tisna yang sering menempel bak permen karet pun, tak tahu Fauzan dimana.

"Kemaren kemana nih? Gue liat SG lo kek lagi diluar kota," tanya Asep, penasaran.

"Kepo lo!" sahut Kia.

"Apakah saya peduli? Oh tentu tidak," balas Asep, bernada.

"Bacot!" sinis Kia.

"Lo berdua! Gue kawinin baru tau rasa!" ancam Tisna.

"Nah bener! Ara setuju!"

Kia dan Asep pun segera menutup mulutnya rapat-rapat. Ogah banget harus bersanding, dengan Asep. Hati-hati loh, Kia. Biasanya, benci bisa jadi cinta. Bukan begitu?

"Back to topik, kemana Drey?" tanya Asep, lagi.

"Ke Cianjur," jawab Audrey.

"Wah anjir! Serius lo! Gilaa, gue pengen banget kesana." Mata Asep berbinar-binar mendengar jawaban dari Audrey.

"Tinggal kesana," sahut Tisna.

"Ga ada waktu, ga ada uang, jauh," jawab Asep.

Tisna tertawa pelan, mendengar jawaban Asep.

"Tumben cuma berdua?" tanya Audrey.

"Tau tuh, si Fauzan gatau kemana. Pas bel istirahat, tu bocah langsung ngacir," jawab Asep di angguki Tisna.

"Kebelet boker kali." Sedari tadi, Lyodra yang mendengarkan, sembari membaca nama-nama siswa yang masuk kedalam catatannya. Akhirnya, bersuara.

"Ada yang ngomong, tapi gatau siapa," celetuk Tisna.

"Setan lo!" umpat Lyodra, dan mereka tertawa.

"ASSALAMUALAIKUM BROTHER, AND SISTER!"

Fauzan baru saja datang, sembari membawa sebuah kotak. Kemudian, dia duduk disamping Asep.

My Math Teacher, My Husband [Sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang