hai pren
Kan kemaren aku udah bilang dibawahnya : 'becanda'
yakali konfliknya berat😭Disini aku cuma mau ngingetin, jangan lupa vote+komen😤
hppy reading
-
-
-
__________________"Dedemit ada dibelakang."
Audrey mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan Kia. "Dedemit?" Beonya.
"Angel," ucapnya tanpa suara.
Audrey mengangkat sudut bibirnya seraya mengangguk. Mereka berempat sedang berada di kantin. Kantin tidak penuh, karna sebagian murid sedang melihat pembangunan yang berada dibelakang sekolah. Ntah pembangunan apa, nanti saja ia tanyakan pada suaminya.
"Iya, gue juga dibeliin iPhone sama papa. Sebenernya udah bosen si dibeliin iPhone trus, tapi gue terima aja."
Audrey, Kia, dan Hanin saling tatap. Sedangkan Ara, cewek itu fokus memakan mie ayam tanpa mendengarkan ocehan Angel.
Hanin tersenyum remeh, lalu kembali memainkan handphonenya. Audrey dam Kia kembali memakan baksonya, telinga mereka berdua tak lepas dari ocehan Angel yang berada dibelakang mereka.
"Papa lo baik banget, gila."
"Iya, baik banget. Gue ga minta aja, selalu dibeliin. Kemaren juga, gue dibeliin tas Gucci."
Audrey ingin sekali membalas ucapan Angel, namun ia tak ingin membuat kerusuhan. Tak apalah, kali ini ia biarkan selagi tak memancing keributan.
"Ayo gays, kita ke kelas lagi."
Angel, Siska, dan Putri pun melangkahkan kakinya keluar dari kantin.
Kia menatap permusuhan pada punggung mereka bertiga, yang semakin menjauh. "Dedemit!"
Audrey tertawa mendengarnya. "Eh iya, ngomong-ngomong soal Angel. Gue punya cerita menyangkut dia."
Kia mengangguk. "Ceritain."
Audrey berdehem, lalu menceritakan kejadian di mana Angel membuat ulah di kafe, menuduh merebut. Padahal, dirinya sedang bersama Abangnya.
Selesai bercerita Kia tertawa terbahak-bahak. "Anjir! Malu banget pasti tu bocah! Seriusan lo gelut sama dia di kafe?"
Audrey mengangguk. "Iya, sampe di jambak. Ngatain gue jalang, untungnya abang gue denger. Jadi, abang gue tau kelakuan dia."
"Wah parah si," kata Kia.
"Lebih parahnya lagi, si Angel pernah nembak abang gue. Tapi, abang gue tolak karna beda umur, ditambah abang gue juga ga kenal dia," jelas Audrey.
"Gila! Ga ada harga dirinya tu bocah," timpal Kia.
"Tu anak ga didik apa gimane, kelakuan kek gitu," sahut Hanin tanpa mengalihkan atensinya.
Audrey mengangkat bahunya. "Tau lah, kadang gue mikir. Ada ya orang kek gitu."
Kia mengangguk, menyetujui ucapan Audrey. "Belom sadar dia, kalo udah sadar pasti suatu saat bakalan malu sama ulahnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Math Teacher, My Husband [Sudah terbit]
Romance[Follow sebelum membaca] Sudah terbit. Novel MMTMH bisa kamu temukan di toko buku online (cek part OPEN PRE ORDER) disana ada list TBO-TBO. "I like math, and I love you." -Arsen "Hati gue udah di embat guru matematika, anjir." -Audrey Mungkin di m...